Wartacakrawala.com – Mahasiswa KKN MIT DR 11 Kelompok 75 UIN Walisongo mengadakan acara podcast pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 21.00 WIB di Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang. Tema dalam acara podcast ini yaitu “Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Masa Pandemik COVID 19”.
Narasumber dalam acara ini yaitu ketua Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang yang bernama Gus Singgih Yongki Nugroho atau biasanya dipanggil Gus Yongki.
Dalam podcast tersebut Gus Yongki menuturkan bahwa di masa pandemi ini justru kasus penyalahgunaan narkoba semakin meningkat khususnya di Jawa Tengah. Dari data yang ada pada tahun 2019 ada 1714 kasus tindak pidana narkoba dan pada tahun 2020 ada 1951 kasus tindak pidana narkoba.
Baca juga: Tanggap Kebersihan, Kelompok KKN 44 Bersihkan Madrasah dan Sungai
Kasus narkoba juga banyak terjadi pada anak-anak usia remaja hal ini dikarenakan kegiatan sekolah yang masih dilakukan secara online sehingga para remaja leluasa untuk bermain dan terjerumus ke dalam narkoba.
“Ini saya mendapatkan info dari beberapa polrestabes dan polda bahwa kebanyakan yang mengedarkan atau kurirnya adalah anak-anak sekolah. Kemudian alasan seseorang menjadi kurir narkotika bisa jadi karena terdesak masalah ekonomi karena banyaknya pengurangan karyawan di beberapa perusahaan dan tidak adanya lowongan pekerjaan,” jelas Gus Yongki.
Gus yongki menjelaskan bahwa untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan sosialisasi di berbagai wilayah dan membentuk strategi baru, edukasi pada siswa sekolah dasar, memberikan training kepada para guru dalam memberikan edukasi terkait narkoba serta peran orang tua dalam mendidik anak.
“Jadi dari sejak dini kita harus bisa menggalakan kampanye untuk sosialisasi ke berbagai wilayah agar kasus tindak pidana narkoba tidak semakin meningkat,” ujar Gus Yongki.
Dalam melakukan rehabilitasi pada para pengguna narkoba, Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang melakukan dengan cara psikoreligius dimana dalam kegiatan-kegiatannya selalu mengedepankan spiritual dengan tujuan agar pecandu narkoba dapat mengerti dan mengenal dirinya sendiri serta menyadari bahwa penggunaan narkoba merupakan cara yang tidak baik.
Baca juga: Mahasiswa UIN Walisongo Sosialisasikan Pentingnya Prokes dan Bagikan Masker
Selain itu ada beberapa kegiatan yang dijalankan di Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang diantaranya yaitu siraman rohani, tahlil dan mujahadah, konseling, assessment, family dialogue, bimbingan fisik, bimbingan sosial, bimbingan spiritual dan bimbingan vokasional.
Ada 2 macam dalam melakukan rehabilitasi yaitu rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap. Pada rehabilitasi rawat jalan, pecandu narkoba cenderungan dalam kategori ringan. Dimana dalam kegiatan rehabilitasi dilakukan assessment, konseling dan terapi psikoedukasi dalam waktu satu minggu sekali dengan tujuan agar pecandu narkoba mengetahui bahaya narkoba dari segi medis, dampak narkoba secara sosial dan hukum.
Sedangkan pada rehabilitasi rawat inap, pecandu narkoba menginap dan mengikuti kegiatan-kegiatan di yayasan rehabilitasi selama satu tahun. (*)