Suwani memberikan apresiasi kepada KKN-T Unira karena telah memberikan wadah diskusi seputar pertanian.
“Saya sangat berterimakasih kepada adek-adek KKN-T UNIRA yang sudah mengundang saya dalam kegiatan ini. Sehingga saya dapat bertemu dengan kelompok tani binaan saya untuk berdiskusi penanganan masalah di kelompok tani Karya Utama 2 ini. Judul yang di ambil sangat cocok dengan kondisi kelompok tani yang sekarang khususnya pada pengembangan Sumber Daya Manusia dalam mengelola Sumber Daya Alam yang ada secara maksimal,” paparnya.
Rurid Rudianto, Owner Kedai Kopi Potrojoyo, sebagai pemantik Utama dalam Seminar ini memberikan pemaparan tentang penanaman kopi dengan hasil buah yang berkualitas dan pengolahan wisata yang baik.
Sebelum membahas lebih lanjut Rurid menyampaikan sejarah singkat tentang kopi bangelan yang menjadi kebun percontohan kopi robusta pada masa penjajahan belanda.
Dari penyampaian sejarah tersebut membuktikan bahwa geografis Desa Bangelan ini sangat mendukung untuk dijadikan lahan pertanian khususnya di bidang kopi. Tidak hanya itu untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas harus melewati beberapa tahapan.
Tahapan yang paling utama yaitu pada pola perawatan pohon kopi itu sendiri mulai dari pembersihan lahan hingga pemberian pupuk yang sesuai.
Pembahasan yang kedua mengenai pengolahan wisata. Menurut Rurid objek wisata dapat menjadi lahan penghasilan jika bisa memanfaatkan dengan baik.
Pemanfaatan desa wisata yang sudah banyak pengunjung harus bisa memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada untuk dijadikan produk lokal yang dipasarkan dilokasi wisata yang sudah berjalan. untuk mewujudkan desa wisata mandiri harus “Mowo Coro, Mowo Roso, Mowo Joyo”,” tutupnya. (*)
*)Pewarta : Khusnul Khotimah
