Mahasiswa KKN UIN Walisongo Buat Taman TOGA

Avatar
Mahasiswa KKN UIN Walisongo membuat taman TOGA

Wartacakrawala.com – Menghadapi pandemi COVID-19 yang mengakibatkan kecemasan, kekhawatiran dan terhambatnya interaksi sosial, ekonomi dan pendidikan di masyarakat. Dampak lebih jauh menurunkan tingkat kesehatan, pendidikan dan ekonimi masyarakat, sehingga perlu ada upaya untuk mengantisipasi hal ini dengan pemberdayaan masyarakat di era pandemi COVID-19 menuju kehidupan normal baru.

Pasca munculnya pandemi Covid-19, meskipun belum berakhir, kita dituntut untuk bisa beradaptasi sambil tetap menjaga kesehatan tubuh dan mental di tengah pandemi sampai vaksinya ditemukan.

Alhasil, aktivitas sudah hampir sepenuhnya berjalan seperti biasa. Namun, ada banyak tantangan yang harus dihadapi masyarakat untuk menjalankan kehidupan new normal tersebut, salah satunya selalu menerapkan pola hidup sehat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan model pembangunan yang bersifat partisipatif dengan keterlibatan semua pihak mulai dari masyarakat dan pemerintah desa untuk merencanakan program, melaksanakan dan mengevaluasi pembanguan berdasarkan identifikasi dan analisis permasalahan, potensi dan prospek sumber daya yang dimiliki masyarakat.

Tak hanya memberi efek kepanikan bagi warga, pandemi global Covid-19 juga setidaknya memberikan berkah bagi para produsen tanaman obat. Pasalnya, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari paparan virus corona dengan menjaga imun tubuh tetap sehat.

Oleh karena itu, jamu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi agar imunitas tubuh tetap kuat. Tidak perlu pusing untuk mencari bahan racikan jamu herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kita bisa memanfaatkan lahan kosong di rumah kita untuk menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai salah satu solusi untuk hidup sehat di era new normal seperti: Jahe yang mengandung banyak manfaat dan mengandung vitamin B, vitamin C, potasium, dan magnesium yang berkhasiat membantu proses metabolisme dan regenerasi sel yang kompleks pada organ tubuh.

Mahasiswa KKN UIN Walisongo semarang mengadakan kegiatan penanaman tanaman Obat keluarga (TOGA) bersama masyarakat perumahan wahyu utomo tambakaji ngaliyan semarang. Penanaman ini dilakukan di lahan sebelah posyandu, dinama dulu pernah dibuat taman tanaman TOGA. Namun karena tidak ada yang merawatnya karena kesibukan masyarakat yang sangat sibug, akhirnya taman tanaman TOGA tersebut rusak karena lama tidak di rawat. Maka dari itu mahasiswa KKN UIN mengadakan penanaman kembali tanaman TOGA dan pelestarian kembali taman Tananaman TOGA bersama masyarakat.

Awalnya banyak yang meragukan kegiatan ini, tetapi setelah mencoba membuatnya dengan bidan Edi selaku pengurus posyandu akhirnya berjalan baik. Dengan bahan yang sederhana akhirnya penanaman TOGA di posyandu berhasil dan warga melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Kegiatan penanaman Toga ini pun diikuti oleh warga sekitar.

Kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi obat tradisional tentu tak terlepas dari gaya hidup back to nature. Akibatnya, masyarakat mulai beralih menggunakan bahan-bahan alami untuk meminimalisir efek samping obat-obatan medis dari dokter, apalagi saat ini adanya pandemi Covid-19 yang diharuskan kita untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penularan Virus Corona.

Penanaman tanaman obat ini memanfaatkan tempat yang sudah tak terpakai dan tanaman sudah mati. Tanaman yang sudah mati diganti dengan tanaman baru yang sudah tumbuh. Tempat penanaman tersebut diperbaiki, ada kayu yang rusak diganti dengan yang baru. Pot-pot yang sudah tidak ada tanaman, diganti dengan tanah yang subur, campuran pupuk kandang dengan gabah padi. Bibit Tanaman obat tersebut dibeli di Toko Tanaman di sekitar Ngaliyan semarang.

Setelah taman selesai diperbaiki dan tanaman obat di pindah dari polybag kedalam pot sesuai ukuran tanamannya lalu pemberian nama spesies beserta manfaatnya dipasang di depan taman Tanaman Obat tersebut.

Tak hanya pembuatan taman tanaman obat, juga dilakukan perawatan secara rutin, menyiram tanaman setiap pagi dan sore hari dilakukan oleh masyarakat yang bekerja di posyandu , adanya pembagian jadwal perawatan tanaman setiap harinya, yang telah disusun oleh bu Edi selaku pengurus posyandu di perumahan wahyu utomo tambakaji ngaliyan semarang.

“Saya senang dengan adanya Mahasiswa KKN disini, pekarangan posyandu menjadi lebih indah dan asri dilihatnya . saya sangat berterimakasih untuk Mahasiswa KKN UIN Walisongo,” kata Bapak Agus selaku RW.

Tanaman obat yang ditanam spesiesnya berbeda-beda yaitu, sirih, jahe, kunyit, jinten hitam,. Spesies tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda, jahe mengatasi mual dan sakit perut, kunyit bermanfaat sebagai anti radang dan antioksidan. Manfaat tanaman obat bisa berasal dari akar, batang, hingga daunnya.

Tak heran apabila dari satu jenis tanaman obat saja sudah dapat memiliki khasiat yang berbeda-beda dalam mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman obat tradisional memiliki berbagai efek pada sistem metabolisme tubuh manusia. Mulai dari memberikan efek analgesik, antioksidan, hingga antiradang.

Hal inilah yang membuat banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan obat tradisional sebagai cara mengobati beberapa masalah kesehatan, seperti demam, batuk, pilek, flu, sakit kepala, sakit perut, gangguan pencernaan, masalah kulit, hingga insomnia. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
aAAH7Vn1zAAAAAElFTkSuQmCC

Peduli Kesejahteraan Sosial, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Galang Donasi

Next Post
aAAH7Vn1zAAAAAElFTkSuQmCC

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Disinfeksi Masjid dan Bagikan Masker

Related Posts
Total
0
Share