Wartacakrawala.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kelompok 68 mengadakan webinar moderasi beragama bertema “Humanity above Religion Misskonsepsikah?”, Selasa (16/2).
Tujuan dari webinar ini untuk mewujudkan sikap saling menghormati keberagaman serta dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan melalui kalimat humanity above religion sesuai pada tempatnya supaya tidak saling tumpang tindih.
Webinar ini dimulai pukul 10.00 WIB digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dengan peserta 50 Orang. Webinar ini menghadirkan Pdt. Enos Bayu Setiyadi S.Si selaku Ketua Departemen Kesaksian & Pelayanan GKI SW Jateng sebagai narasumber pertama yang membahas Humanity Above Religion.
Kemudian narasumber kedua di sampaikan oleh Drs. H. Taslim Syahlan, M. Si selaku Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah yang membahas Penguatan Moderasi Beragama Dan Berkepercayaan Terhadap Tuhan YME Berbasis Nilai Kemanusiaan.
Baca juga: Mahasiswa KKN UPRIS Bantu Proses Penggilingan Padi Ramah Lingkungan
Pdt. Enos Bayu Setiyadi S. Si dalam pemaparan materinya menyampaikan, Agama dan Kemanusiaan berjalan bersama. Posisinya bukan soal mana yang lebih tinggi dan bukan untuk dipertentangkan namun soal prioritas.
“Kemanusiaan di atas agama sama seperti keadilan di atas Kebaikan. Kita perlu jernih dalam meng-interpretasikan (tafsir) ajaran agama. Karena tugas umat beragama adalah mewujudkan keutuhan ciptaan Tuhan. Kemanusiaan adalah bagian dari ajaran agama, sekaligus dampak dari agama adalah kemanusiaan. Agama mengajarkan bagaimana kita bisa memanusiakan manusia,” tuturnya.
Pada pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Drs. H. Taslim Syahlan, M. Si menjelaskan tentang kokohnya nilai kemanusiaan dengan kedewasaan, solidaritas, sinergitas, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama akan melindungi kita dari radikalisme, terorisme, ideologi kanan, ideologi kiri.
“Pilar Penyangga Moderasi Beragama Dan Berkepercayaan Terhadap Tuhan YME terdapat kedewasaan dengan cara saling belajar, menghormati, menghargai, dan memberi ruang. Solidaritas dengan cara menyapa, simpati, empati, kerjasama. Sinergitas secara Vertikal dan Horisontal dengan Gubernur, Kajati, Kapolda. Serta Integritas tokoh masyarakat dan tokoh agama dengan nilai kemanusiaan sebagai perekat kemanusiaan,” paparnya. (*)