Wartacakrawala.com – Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik menyelenggarakan kegiatan penyuluhan terkait pencegahan covid-19 di MA Mambaul Ulum Tumpang Malang.
Program ini merupakan salah satu program kerja kelompok 07 yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran siswa akan pentingnya kesehatan di masa pandemi.
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu (12-13/03). Penyuluhan dimulai dari kelas 10 di hari pertama dan kelas 11 di hari kedua.
Kegiatan ini diawali dengan pengecekan suhu tubuh, pemberian hand sanitizer, pemberian masker bagi yang tidak memakai, dan pengaturan batasan tempat yang sejalan dengan anjuran protokol kesehatan untuk siswa yang mengikuti acara penyuluhan tersebut.
Baca juga: Tingkatkan Kreativitas Anak Melalui Kerajinan Bunga Segar Resin
Kemudian, para mahasiswa kelompok 07 mempresentasikan materi kesehatan sesuai dengan anjuran protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Inisiasi penyelenggaraan kegiatan penyuluhan ini tidak lain adalah karena didasarkan pada kebutuhan siswa yang belum mengetahui tentang bahayanya penyebaran virus covid-19. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya sekian kecil siswa datang ke sekolah tanpa memakai masker.
Padahal statistik per 09 maret 2021 menunjukkan bahwa orang Indonesia yang terkonfirmasi positif covid-19 mencapai angka 1,3 juta dengan kematian sebanyak 36.325 kasus. Angka setinggi itu mestilah diwaspadai.
Oleh sebab itu, melalui penyuluhan tentang kesehatan termasuk tips dan trik yang dapat diterapkan oleh siswa agar menekan penularan virus covid-19 serta tetap bahagia di masa pandemic ini, diharapkan dapat membantu membuka wawasan siswa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Potret Pengenalan Bahasa Inggris pada Anak Ala Mahasiswa PMM UMM
Terutama prokes 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) dalam melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas sebagaimana arahan Mendikbud, Nadiem Makariem yang dilansir dalam siaran pers suara.com.
“Kami mendorong semua daerah untuk segera memulai tatap muka secara terbatas, bahkan kalau cuma satu dua hari seminggu, tapi proses latihan ini luar biasa pentingnya, vaksinasi harapannya akan mengakselerasi proses itu dalam beberapa bulan ke depan ini,” ujar Nadiem dalam jumpa pers virtual, Senin (1/3).
Kini, tinggal penyuntikan vaksin yang belum diberikan kepada seluruh guru dan siswa untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok untuk menahan laju penularan covid-19.
Semoga dengan datangnya beribu vaksin ke Indonesia, pemberian vaksin dapat segera diberikan secara merata di sekolah supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan normal kembali. (*)
Pewarta: Syukron MS, mahasiswa UM.