Wartacakrawala.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Farmasi yang tergabung dalam kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) kelompok 1 gelombang 18 melaksanakan sejumlah program inovatif.
Di bawah bimbingan Nawang Sulistyani M.Pd., kegiatan program pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai 13 Desember 2021-13 Januari 2022.
Salah satu program unggulan kelompok ini ialah mengadakan kegiatan melatih jiwa kreativitas dengan kegiatan pembuatan mading bersama anak-Anak Panti Asuhan Yasibu, Malang, Jawa Timur.
Menerut Briliant Ghaustin Yoly AN salah satu anggota PMM, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah melatih pengembangan jiwa kreativitas dengan pembuatan mading, dan meningkatkan percaya diri, karena rasa percaya diri bukan bawaan dari lahir.
“Melalui kreativitas mading, anak dapat mengekspresikan ide dan kreativitasnya. Isi atau konten dalam mading dapat dijadikan sarana komunikasi non verbal. Hal ini bertujuan untuk memberikan pesan kepada pembaca mengenai sisi baik atau positif dari anak-anak Panti Asuhan Yasibu,” paparnya.
Membentuk rasa percaya diri terhadap anak, kata Yolu, dapat dimulai dengan memberikan apresdiasi pada anak. Ia pun memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
“Antara lain menghilangkan pengaruh negatif yang terjadi pada anak, memberikan pengakuan dan penghargaan, memberi pujian, memanjakan diri anak, beranggapan baik terhadap diri sendiri, mendapatkan input positif dari panca indera, dan membiasakan bersikap positif. Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa sikap percaya diri pada anak dapat dilatih dan kembangkan,” lanjutnya.
Baca juga: Bagikan Sembako, Mahasiswa PMM UMM Bantu Warga Terdampak Pandemi
Lebih jauh, Yoly menyebut bahwa sikap percaya diri dapat ditumbuhkan dalam diri setiap anak. Hal tersebut menjadi pedoman bagi pendamping untuk dapat membangun sikap percaya diri pada dampingan sehingga prestasi akademik/belajar di Panti Asuhan Yasibu.
“Membangun rasa percaya diri akan berdampak besar terhadap: keyakinan diri, kesehatan dan kesejahteraan, hubungan dekat, keluarga, persahabatan, dan kehidupan pekerjaan. Artinya bahwa kepercayaan diri merupakan kunci kesuksesan untuk masa depan,” terang Yoly.
Mengingat pentingnya sikap percaya diri pada dampingan, maka program pengabdian dilakukan dengan tujuan utama agar dampingan memiliki sikap percaya diri, sehingga prestasi belajar di sekolah meningkat dan dapat dijadikan modal untuk dapat menjadi orang sukses di kemudian hari.
Masih Yoly, melalui program ini para pendamping membantu dampingan berpikir kritis untuk memilih isi atau konten yang tepat untuk dijadikan sebagai bahan mading serta mempersiapkan bahan yang akan dijadikan hiasan dalam mading, baik barang bekas maupun barang baru.
“Perkembangan yang dapat dilihat secara langsung adalah munculnya semangat dalam diri dampingan. Perubahan sikap dampingan antara lain: mulai munculnya keberanian untuk bertanya kepada pendamping ketika bimbingan belajar, munculnya sikap kerjasama antar dampingan dan semangat belajar meningkat,” kata Yoly.
Terakhir, Yoly mengatakan bahwa sikap percaya diri ini perlu selalu ditingkatkan melalui berbagai program-program lain yang dapat mendukung.
“Mengingat bahwa waktu kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa hanya 1 bulan, pendamping mengharapkan kegiatan penanaman rasa percaya diri terus dilakukan hingga dampingan juga mampu memberikan hal positif bagi orang lain atau adik-adik Panti Asuhan Yasibu,” tandasnya. (*)