Wartacakrawala.com – Mahasiswa KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Angkatan XI Kelompok 64 UIN walisongo, melakukan kegiatan fisik penanaman pohon sebagai wujud hari gerakan sejuta pohon.
Di peringati setiap tanggal 10 Januari, kelompok 64 kkn ini mendapatkan tanaman secara gratis dari balai pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung (BPDASHL) Pemali Jratun Brebes dengan jenis tanaman mahoni, trembesi, flamboyan dan sengonmeaksi.
Penanaman dilakukan di tiga titik utama dengan membagi anggota di tiap tempatnya, dari sebelah barat di makam ki gede sebayu yang menjadi lokasi penanaman gerakan sejuta pohon.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gunakan YouTube sebagai Sarana Moderasi Beragama
“Menjadi tempat yang pas dengan tanah dataran yang sedikit menjulang ke atas, sehingga lokasi yang berada di makam mbah sayyidun rohmah bisa menjadi cagar alam yang terjaga,” ujar kepala desa Danawarih Munip
Munip pun menjelaskan, pemilihan lokasi di daerah makam sayyidun rohmah tersebut, menjadi titik yang tepat. Sebab, tanaman tersebut dapat menjadi subur dan tumbuh dengan bagus dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Danawarih.
Menjadi momen yang pas, salah satu anggota kkn kelompok 64 Fajri turut mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, lantaran dirinya merasa bangga bisa memperingati hari gerakan sejuta pohon dan bisa menanam bersama.
Baca juga: Lewat Aplikasi Periksa.in, Mahasiswa UIN Walisongo Torehkan Prestasi Internasional
“Bisa ikut andil dalam kegiatan, serta bisa terjun langsung bersama Kepala Desa setempat, untuk gerakam sejuta pohon menjadi tugas bersama,” kata Fajri saat di wawancarai pada Senin, (11/1).
Hal serupa juga dijelaskan oleh Koordinator devisi kesehatan dan lingkungan Syifa Lutfia, meskipun terik matahari semakin menyengat. Namun tidak menghalangi proses untuk berhenti menanam. Dengan pemandangan panorama alam yang sejuk membuat proses penanaman 100 pohon cukup menyenangkan.
“Untuk mempertahakan kelestarian alam disekitar kita supaya anak cucu kita dapat melihat, menikmati kelestarian alam suatu saat nanti,” Tandas inayah saat ditanya mengenai tujuan. (*)