Wartacakrawala.com – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang lebih berat kepada perempuan dibanding dengan laki-laki.
Kesenjangan gender yang sebelumnya sudah mulai membaik, menjadi melebar kembali akibat adanya pandemi covid-19 ini.
Pemerintah dalam hal ini melakukan beberapa strategi, salah satunya dengan melalui strategi edukasi dan literasi bagi masyarakat khususnya perempuan pelaku usaha UMKM.
Hal ini bertujuan untuk membuat masyarakat khusunya perempuan dapat berdaya dan mandiri secara hal ekonomi, demi memulihkan perekonomian keluarga dan bangsa pasca pandemi covid-19.
Baca juga: Tim PHP2D UNNES Lakukan Launching dan Expo Bunga.id
Dalam kesetaraan Gender tersebut, diantaranya terjadi pada akses terhadap produksi dan dan distribusi. Untuk menangani hal ini diperlukan adanya upaya bersama dari berbagai kalangan unntuk meningkatkan akses perempuan terhadap sektor UMKM.
Beruntung sekali pada hari Minggu (14/11/2021) dalam hal ini Mahasiswa KKN RDR 77 UIN WALISONGO Kelompok 91 dapat mewawancarai keluarga dari salah satu pelaku Usaha UMKM Gula Aren di Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.
Ibu Anti selaku pemilik UMKM menyampaikan, sebelum adanya Pandemi Covid-19, sang suami mencari perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pedagang sayur keliling menggunakan motor.
“Namun adanya pandemi ini perekonomian mejadi menurun menyebabakan saya harus bisa membantu suami dengan bekerja sebagai pemasak air nira untuk dijadikan sebagai bahan Gula Aren,” paparnya.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Gelar Pelatihan Rebana
Ia kemudian menjelaskan bahwa “Dimana setelah ayah saya mencari air Nira di hutan air nira itu dikumpulkan terlebih dahulu sehingga menjadi lebih banyak dan baru setelah itu di masak untuk dijadikan gula aren lalu diperjual belikan di pasar maupun dibawa oleh suami saya saat berdagang sayuran,” lanjutnya.
Hal ini menunjukkan adanya saling membantu dan adanya rasa kesetaraan gender di antara keluarga mereka, untuk memenuhi kebutuhan perekonomian mereka yang menurun akibat adanya pandemi covid-19.
Sang Istri rela membantu suaminya untuk mencari tambahan untuk kebutuhan, dan suami mengizinkan istrinya untuk mencari tambahan perekonomian.
Kesetaraan gender disini ditunjukan bahwa tidak hanya lelaki saja yang dapat mencari perekonomian, melaikan perempuan juga boleh mencari tambahan perekonomian untuk membantu laki-1aki dikala susah karena adanya Pandemi Covid-19.
Tidak ada dominasi antara laki-laki dan perempuan dalam masalah ini mereka saling membantu dan menguntungkan. (*)