Wartacakrawala.com – Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 2 Gelombang 8 telah berhasil menyelesaikan kegiatan pengabdiannya di Panti Asuhan As Salam Subur, Malang.
Mahsiswa melaksanakan acara penutupan untuk berpamitan sekaligus menyebutkan rangkaian progam yang telah berhasil dilakukan selama pengabdian berlangsung. Acara penutupan ini mengundang Ibu Marlyn Royenowati selaku pengasuh yayasan Panti Asuhan As Salaam Shobuur dan juga seluruh anak-anak panti untuk dapat menghadiri acara penutupan.
Acara penutupan diawali dengan penyampaian pesan dan kesan kepada mahasiswa dari Pengasuh Yayasan, Bu Marlyn Royenowati mengucapkan Terimakasih telah melakukan pengabdian di Panti Asuhan kami, dan semoga menjadi berkah dan pahala yang tak terbandingkan. Bu Marlyn juga memberikan semangat kepada mahasiswa untuk terus belajar dan mendoakan agar dipermudah Skripsinya.
Selanjutnya koordinator PMM Kelompok 2 Gelombang 8, Dimas Salman Alfarizqy, menjelaskan bahwa kelompoknya telah berjalan selama 22 hari dengan tujuan utama yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan meningkatkan minat baca anak Panti Asuhaan As. Salaam Shobuur.
Baca juga: Penerapan Token Ekonomi dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
“Tujuan diadakannya Program ini untuk meningkatkan kualitas berbahasa dan kecerdasan anak-anak panti, sehingga memiliki semangat tambahan untuk terus belajar,” ucapnya senin (11/01/24)
Dimas berharap setelah selesainya program pengabdian di Panti ini, agar anak-anak panti dapat mempraktekkan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari dan makin semangat dalam membaca dan menamatkan buku bacaannya.
Penyerahan cinderamata dalam bentuk plakat diberikan oleh Mahasiswa PMM Bhaktiku negeri Kelompok 2 Gelombang 8 sebagai tanda terimakasih kepada pihak Panti telah bekerjasama sehingga terselesaikannya program PMM ini, juga sebagai bentuk simbolis berakhirnya program pengabdian di panti asuhan ini.
Setelah berakhirnya acara penutupan, dilanjutkan dengan cerita-cerita antar kakak Mahasiswa dengan anak-anak panti asuhan dan makan bersama. Momen ini menjadikan ikatan mahasiswa dengan anak panti menjadi semakin erat. Dalam hal ini menjadikan pelajaran tersendiri bagi mahasiswa untuk memahami arti kehidupan bersosial yang sebenarnya.