Lebih lanjut, Rizki menerangkan link uji coba diberikan dengan tujuan warga tidak hanya melihat saja cara penggunaan, namun juga mencoba aplikasi dan melihat contoh hasil rekapitulasi pemilihan.
“Kegiatan sosialisasi dan diskusi ini dikatakan untuk meminimalisir ketidakpercayaan warga dan terlihat kagum dengan visualisasi data yang ditampilkan, kemudahan penggunaan, keakuratan hasil rekapitulasi dengan pengecekan duplikasi data secara real-time, dan kecepatan perhitungan suara,” lanjutnya.
Meskipun e-Voting ini baru pertama kali dilakukan, antusiasme warga dalam pemilihan RT disambut hangat oleh warga dibuktikan dengan sebanyak 71,15% (185) dari 260 DPT menggunakan hak pilihnya.
“Karena pemilihan ketua RT ini diselenggarakan pertama kali disini dan anggarannya sangat terbatas, disepakati E-voting dibuat menggunakan Google form yang mana cost-effective sesuai dengan kondisi di sini untuk saat ini,” ungkap Rizki selaku perwakilan warga dan juga creator sistem.
Baca juga: Duta Pancasila Kabupaten Malang Gelar Live Talk Toleransi di Tengah Radikalisme
“Saya menambahkan beberapa formula untuk mengecek keakuratan hasil rekap data di Google spreadsheet sehingga data dobel terlihat dan persentase pemilih berdasarkan blok rumah juga terpantau. Hasil suara yang masuk bisa dilihat real-time,” tambahnya.
Beberapa warga mengungkapkan harapan untuk pemilihan ketua RW lebih baik menggunakan e-voting juga karena sudah mulai mengenal penerapan IT sebagai tool untuk mendukung demokrasi dalam lingkup kecil.
Menindaklanjuti tersebut, Rizki berencana untuk mengembangkan aplikasi e-voting khusus kedepannya, sehingga bisa jauh lebih menjamin keabsahaan data dan mengolah data secara seksama karena cakupan DPT lebih banyak.
“Selain membuat aplikasi khusus e-voting, hal yang esensial adalah bagaimana proses mengenalkan aplikasi tersebut melalui serangkaian sosialisasi dan tentunya perlu usaha, namun saya optimis itu bisa dilakukan nantinya secara perlahan bilamana warga siap menerimanya dan sepakat menggunakannya,” pungkasnya.
Senada dengan Rizki, Syifaul Fuada juga memberikan tanggapan, “E-Voting yang pertama ini secara umum sudah berhasil, tepat guna untuk kondisi awal, mudah, dan cepat dilakukan serta berhasil membangun kepercayaan warga. Kedepan perlu aplikasi khusus untuk memimalisir pemilih dengan akun sembarang, misalnya setiap DPT nantinya diberi token rahasia yang digunakan satu kali pakai sekaligus tanda pengenal (ID) dimana ketika sudah memilih, token expired dan terekam ID nya di aplikasi admin,” pungkasnya.