Wartacakrawala.com – Pasien akibat pandemi covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, bukan sekedar pasien saja namun tingkat angka kematian di Indonesia juga sudah sangat tinggi. Disiplin menerapkan protokol kesehatan Pencegahan Covid-19 dalam beraktivitas sehari-hari, terutama menggunakan masker harus kita lakukan karena ini adalah salah satu usaha dalam menghadapi wabah ini.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 membutuhkan teladan dan panutan dari para pemimpinnya, karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi bawahannya.
Banyak meme yang beredar di tengah pandemi ini misalnya: “Ingat Covid – Ingat Masker” sama halnya dengan “maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu”. pesan tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat, bahkan sudah di abaikan. Pelibatan anggota TNI hingga polisi melalui operasi Yustisi untuk menegakkan protokol kesehatan tidak ampuh untuk meningkatkan kesadaran warga, padahal sudah diberi peringatan, teguran bahkan denda pun masyarakat tetap saja mengabaikan.
Baca juga: Tingkatkan Semangat Moderat, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Webinar
Menurut pandangan beberapa warga, dengan selesainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kemudian dimulai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), masyarakat seakan kembali pada kondisi normal. Sehingga protokol kesehatan menjadi mulai longgar di masyarakat bahkan tidak diterapkan.
Salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan adalah melakukan sosialisasi lewat pemasangan poster-poster atau spanduk mengenai imbauan covid-19 baik itu tentang wajib pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, membawa Handsanitizer saat bepergian dan lain sebagainya yang di tempelkan di beberapa tempat yang dimana berkumpulnya banyak orang misalnya masjid, pos kamling, MADIN, sekolahan dan lain-lain.
Selain dengan cara tersebut, kita bisa memakai cara lain yakni dengan mengedukasi secara langsung atau mengajak masyarakat agar selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak. Memberikan edukasi kepada masyarakat tersebut bukan berarti menakut-nakuti dan membuatnya panik. Namun, fungsinya adalah agar masyarakat lebih waspada akan adanya virus covid-19.
Kegiatan sosialisasi ini bukanlah kegiatan yang membagi-bagikan masker, tapi ajakan membudayakan masyarakat untuk selalu memakai masker. Mengapa tidak membagi-bagikan masker saja yang mudah dan insta?. Cara tersebut sudah banyak dilakukan oleh semua tokoh peduli covid-19 namun kenyataannya cara tersebut tidak efektif dan tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam Puluhan Bibit Pohon
Beberapa alasan masyarakat ogah menerapkan protokol kesehatan antara lain :
Banyak dari masyarakat yang beranggapan bahwa covid-19 adalah virus biasa dan tidak mematikan ungkapnya masalah kematian adalah sebuah Takdir dari Yang Maha Kuasa;
Menganggap bahwa covid-19 sudah tidak ada karena masyarakat melihat dari kondisi yang semakin bebas atau tidak lagi PSBB;
Tidak adanya kasus covid-19 di daerah mereka;
Tidak ada sanksi, Jadi,pemerintah saat ini sudah menerapkan sanksi, nampaknya ke depan sanksi ini perlu dipertegas lagi karena masyarakat sendiri terlalu mengabaikan.
Mengganggu pekerjaan atau aktivitas tiap hari;
Aparat tidak menjadi teladan bagi masyarakat pasalnya masyarakat masih menilai bahwa aparat atau si pembuat aturan tidak melakukan hal tersebut maka dari itu masyarakat enggan menerapkannya;
mengikuti orang lain, ini merupakan alasan sebagian masyarakat yakni tetap melihat orang lain sebagai patokan. Bukan karena kesadaran dirinya sendiri;
Baca juga: Cegah Covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Bagikan Masker
Harga masker dan APD mahal. Mungkin dari sini masyarakat masih menganggap kalau harga masker dan APD masih melambung tinggi padahal sudah diketahui bahwa harga masker dan APD untuk ssaat ini sudah mula kembali normal dengan harga wajar, berbeda dengan harga yang pada saat awal ada virus covid-19 dimana harga alat medis sangatlah tinggi.
Jadi, dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan bisa mencegah terjadinya penularanvirus Covid-19. Alhasil, kesadaran kolektif di masyarakat untuk memerapkan protokol kesehatan, harus dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga. Dengan membiasakan dari lingkup keluarga inilah masyarakat akan menjadi terbiasa dan insyallaah akan lebih ringan jika menerapkannya di lingkup yang lebih besar. (*)
*)Penulis: Dika Astrid Milani, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim