Wartacakrawala.com – Saat ini kita sedang mengalami era revolusi industri 4.0. Suatu era yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, yakni berupa digitalisasi di segala sektor kehidupan, Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence, dan Cloud Computing. Layaknya revolusi pada periode-periode sebelumnya, terjadi perubahan yang cepat dan meluas, serta tentu saja berdampak terhadap segala lini kehidupan, termasuk perilaku individu, masyarakat, organisasi, korporasi dan negara.
Karena dampaknya yang masif, revolusi industri 4.0 ini menimbulkan apa yang disebut disruption (disrupsi), semacam gangguan terhadap kemapanan dan status quo. Perubahan, apa pun bentuk dan variannya, selalu menerobos dinding-dinding kemapanan dan status quo, sehingga memunculkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Selain revolusi industri 4.0 mengandung dimensi disruptif, terdapat juga berbagai tantangan sekaligus peluang di dalamnya.
Karenanya, keberhasilan di era revolusi industri 4.0 ditentukan oleh sejauh mana individu, organisasi, korporasi, dan negara memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan tersebut. Untuk itu, sebagai sebuah organisasi yang selalu tumbuh dan berkembang di berbagai zaman, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus mampu memanfaatkan peluang yang diciptakan oleh revolusi industri 4.0. Kerja-kerja organisasi HMI harus adaptif terhadap pesatnya perkembangan teknologi informasi ini. Jika tidak, maka HMI akan terdistruptif dengan sendirinya.
Baca juga: Mengubah Stigma Milenial Dalam Dunia Peternakan di Era 4.0
HMI Satu Data
Perkembangan teknologi informasi yang menjadi karakteristik dari revolusi industri 4.0 memberikan kemudahan dalam pengelolaan data. Kemudahan inilah yang harus dimanfaatkan oleh HMI untuk memudahkan kerja-kerja organisasi. Apalagi selama ini, HMI memiliki persoalan dengan data, baik itu data kader, badko, cabang, komisariat, dan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh semua tingkatan struktural. Jelasnya, tidak ada data yang terintegrasi dengan baik di tubuh organisasi HMI.
Oleh karena itu, HMI Satu Data harus menjadi fokus pikiran dan kerja kita bersama. HMI Satu Data bisa diartikan sebagai upaya untuk mengintegrasikan semua data mengenai HMI yang selama ini masih tercecer di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Dengan adanya data yang terintegrasi secara baik, HMI sebagai sebuah organisasi akan memiliki big data yang bisa dikelola dan digunakan untuk menentukan arah gerak organisasi.
Kebijakan-kebijakan strategis HMI tidak akan ditentukan berdasarkan asumsi semata, melainkan berlandaskan pada big data HMI tersebut. Alhasil, arah gerak dan kebijakan strategis organisasi yang dihasilkan akan lebih akurat dan objektif. Tidak sekadar lebih akurat dan objektif, tetapi juga proses penentuan arah gerak dan kebijakan organisasi akan lebih cepat dan efisien karena salah satu keunggulan big data adalah kemudahan untuk mengelola data yang besar secara cepat berkat kecanggihan teknologi informasi.
Baca juga: Telekomunikasi dan Pandemi Covid-19
Selain itu, pada tataran yang lebih spesifik, manfaat HMI Satu Data di bidang perkaderan adalah pemetaan potensi kader, yang merupakan hal esensial dalam HMI sebagai organisasi perkaderan. Pemetaan potensi kader diperlukan untuk merancang strategi perkaderan yang adaptif terhadap tuntutan revolusi industri 4.0, terutama berkenaan dengan jenis pelatihan (training) apa yang diperlukan dan kemampuan (skill) apa saja yang dibutuhkan oleh kader agar mampu memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital ini.
Dengan demikian, salah satu pekerjaan rumah bagi HMI untuk memperkuat digitalisasi organisasi adalah dengan menyusun HMI Satu Data. Untuk memulai dan melaksanakannya, diperlukan kehendak kolektif dan kerja kolaboratif dari berbagai elemen HMI. Yakin Usaha Sampai. (*)
*)Penulis: Raihan Ariatama, Ketua Bidang Riset dan Teknologi PB HMI
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim