Mengenal Duck Syndrome, Pura-pura Tenang Padahal Punya Banyak Masalah

Luluk Mukarromah
Ilustrasi duck syndrome / by Zoe Chen / The Dartmouth
Ilustrasi duck syndrome / by Zoe Chen / The Dartmouth

Wartacakrawala.com – Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menangani masalah yang dihadapi. Ada yang ekspresif dan emosional dan ada juga yang berusaha tetap tenang meski sedang punya banyak masalah.

Terlebih pada era media sosial seperti saat ini. Seseorang mudah sekali menutupi diri di depan banyak orang dan berusaha tetap ceria atau bahagia meski sedang tertekan. Kondisi ini juga disebut dengan Duck Syndrome.

Pakar Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Margaretha Rehulina, S.Psi., G.Dip.Psych., M.Sc. mengatakan bahwa di dunia klinis tidak memakai istilah Duck Syndrome karena itu bukanlah diagnosa klinis.

Menurut Margaretha, Duck Syndrome merupakan terminologi yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena populer.

Baca juga: Penerapan Low Cost Leadership Guna Menarik Minat Konsumen Traveloka

Istilah Duck Syndrome pertama kali dimulai di Stanford University, salah satu universitas terkenal di dunia karena mayoritas mahasiswanya merupakan mahasiswa-mahasiswa pilihan.

Istilah yang Diambil dari Bebek yang Berenang
Kemunculan istilah Duck Syndrome berasa dari kebiasaan mahasiswa Stanford pada tahun pertama yang menampilkan diri seperti bebek (duck).

Maksudnya adalah ketika bebek berenang di atas permukaan air memang terlihat tenang, padahal di bawah air kakinya sedang berenang dengan sangat cepat.

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Debatology dan debatology camp x

Gelar Tax Debatology dan Debatology Camp X, Himapa Berkalaborasi dengan AlDebA’

Next Post
Ilustrasi zodiak berhati dingin / rolynjane54

Lebih Sering Cuek, Ini 5 Zodiak yang Berhati Dingin

Related Posts
Total
0
Share