Wartacakrawala.com – Di Desa Kaligelang Kecamatan Taman Kab Pemalang terdapat sebuah pembudidayaan ikan lele yang cukup besar milik Kelompok Lele Mutiara. Pak Sukiswo adalah ketua dari perkumpulan itu. “Alhamdulillah mba, ini semua kami dapatkan secara gratis dengan modal tekad dan kerjasama kami,” ucapnya kepada tim KKN.
Di pertengahan tahun 2020 dana dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah sebesar 800 juta itu turun. Dana tersebut dibelanjakan berupa 32 kolam lele berukuran sedang dengan jumlah benih 3000 per kolamnya, lengkap dengan alat penunjang dan juga saung besar yang menaungi kolam kolam itu sendiri.
Pak Karyo salah seorang anggota kelompok, menyatakan bahwa dirinya bersyukur karena telah diberi bekal yang cukup untuk budidaya ikan lele ini.
Baca juga: Peringati HKN, Mahasiswa KKN UIN Walisongo adakan Webinar Manajemen Stress
“Disini kami juga diajari mba, bagaimana ciri ciri ikan lele yang kurang sehat. Kalau sakit cirinya adalah timbul bercak putih disekitar mulut atau biasa disebut “moncong putih”,” ujar Pak Karyo.
Biasanya ketika ikan lele timbul bercak hal yang dilakukan adalah dengan memberikan ramuan herbal berupa daun pepaya yang ditumbuk.
Ikan lele akan dipanen ketika berumur 3-4 bulan, dengan ukuran sedang yang kemudian didistribusikan kepada pengepul dan masyarakat sekitar, dengan harga Rp. 17.000 per kilonya.
Kelompok Mutiara ini berharap, agar pencapaian mereka dapat mendorong motivasi masyarakat yang lainnya untuk ikut membudidayakan ikan lele, dan menjadikan Desa Kaligelang sebagai desa yang terkenal dengan ikan lelenya. (*)
