Wartacakrawala.com – Mara Marda Institute (MMI) melanjutkan safari Leadership and Entrepreneurship School (LES) di Desa Blimbing, Besuki.
Tim LES MMI bertemu dan berdiskusi bersama kepala desa dan sejumlah pemuda setempat. Rio Prayogo, selaku Pembina MMI menyampaikan pentingnya anak muda mempunyai mimpi yang besar.
“Selagi ada anak muda yang berani bercita-cita besar, saya yakin suatu daerah akan semakin baik dan berpeluang untuk maju. Namun demikian, hal pertama yang harus kita kalahkan adalah rasa malas dan minder,” ujarnya.
Kemalasan dan sifat inferiority complex, menurut Rio adalah masalah dasar yang harus segera diselesaikan. Rio yakin dengan mempertebal keyakinan atas kemampuan masing-masing, potensi anak muda akan semakin tampak dan terasa.
“Kita harus berani berkarya dan mau belajar terus-menerus. Anak muda Situbondo harus jadi generasi besar dengan mimpi besar dan gerakan-gerakan besar yang baik. Ayo percaya diri,” lanjut Rio.
Baca juga: Kabar Gembira, 57.500 Dosis Vaksin PMK Siap Didistribusikan di Kabupaten Malang
Kepala Desa Blimbing, Edy Hartono sepakat dengan pandangan Rio. Menurutnya, masih banyak anak muda di daerahnya yang kurang percaya diri. Ia menilai bahwa faktor utamanya adalah lingkungan dan pendidikan anak muda yang tergolong rendah.
“Pendidikan yang rendah memang jadi masalah. Tapi jangan menyerah. Saya kok yakin semuanya akan nyampek ke cita-citanya. Intinya, jangan takutan. Buktinya, saya berhasil jadi kades berbekal berani dan kerja keras,” ungkap Edy, memotivasi peserta.
Tanggung Biaya Kuliah
Pada sesi tanya jawab, Wafi, seorang peserta mengemukakan mimpinya di hadapan peserta yang lain. Wafi bermimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya menunda keinginan itu. Padahal, menurut keyakinan Wafi cita-citanya akan tercapai jika ia bisa melanjutkan dan menyelesaikan kuliah.
Curhatan Wafi mendapat respons positif dari Rio. Rio bersama MMI siap menanggung biaya awal kuliah Wafi. Rio berjanji akan terus memantau cita-cita besar Wafi itu. Rio ingin memastikan bahwa Wafi punya tekad yang kuat untuk belajar di perguruan tinggi.
“Kita kawal Wafi bareng-bareng. Kita dukung supaya Wafi tetap bersungguh-sungguh menggapai cita-citanya,” jelas Rio.
Pernyataan Rio mendapat tepuk tangan dari semua peserta. Tepuk tangan yang beramakna lebih dari sekadar seremoni, tetapi juga dukungan, doa, ikhtiar dan optimisme anak-anak muda Blimbing Besuki mampu melawan setiap ketakutan dan mengubahnya menjadi gerakan kolektif untuk membangun Situbondo lebih baik. (Farhan)