Osis SMA An Nur Gelar Seminar, Dorong Generasi Muda NU Kuasai Teknologi

Avatar
Yatimul Ainun saat mengisi seminar yang diselenggarakan oleh SMA An Nur
Yatimul Ainun saat mengisi seminar yang diselenggarakan oleh SMA An Nur

Wartacakrawala.com – Dalam rangka memperingati hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke 96, Osis SMA An Nur Bululawang mengadakan kegiatan seminar Nu.  Kegiatan ini mengusung tema peran siswa sebagai pemuda Nahdlatul Ulama dalam eksistensi dan dakwah melaui teknologi masa kini dengan menghadirkan Yatimul Ainun, Pemred Times Indonesia, sebagai narasumber, Rabu (9/2/2022).

Hanafi selaku Kepala SMA An Nur Bululawang ikut hadir dan membuka kegiatan seminar Nu tersebut. Dalam sambutanya, ia membukanya dengan menyinggung lirik pada lagu Ya Lal wathan “Siapa datang mengancamu, kan binasa di bawah dulimu”.

“Dua larik tersebut melambangkan semangat juang para ulama NU dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. “Jadi, siapapun yang ingin menggangu Indonesia itu artinya  ia akan berhadapan dengan NU”,” tegasnya.

Ia mengingatkan, jika peran ulama dan santri Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini sangat besar. Sebagai generasi muda NU patut kiranya menghargai dan ikut serta melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu utamanya dalam memajukan negara tercinta Indonesia.

Baca juga: Kelas Idaman SMA An Nur laksanakan Studi Lapang Ke RRI, Times Indonesia dan Kebun Teh Wonosari

“Saya berharap, kehadiran Gus Yatimul Ainun sebagai pemateri dapat memberikan secerca harapan serta wawasan kepada seluruh peserta seminar  tentang pemanfaatan platform digital”, tutupnya.

Memasuki acara inti, Yatimul Ainun memulainya dengan mengutip sebuah petuah yang berbunyi hidup ini sengsara kalau tidak dinikamti, hidup akan bahagia kala kita menikmatinya. Perbanyaklah shalawat kepada rasulullah SAW sebagai wujud syukur dan cinta kepadanya. Ia kemudian mengajak peserta seminar untuk bersama-sama melantunkan shalawat nariyah yang di karang oleh Syekh Ibrahim At Taji.

“Tekan hidup kita agar bahagia, jangan terus merasa susah. Mencari ilmu itu sulitnya bukan main. Ilmu itu harus ditirakati agar ilmunya barrokah. Dan tempat terbaik menempa ilmu itu adanya di pondok pesantren. Kader terbaik Nahdlatul Ulama juga berasal dari pondok pesantren,” ungkapnya.

Yatimul Ainun membawakan materi berjudul santri dan dua jempol digital. Menurutnya,  di era globalisasi yang serba digital seperti sekarang, generasi muda NU harus memiliki  kemampuan dan kreativitas dalam mengoptimalkan teknologi yang ada. 

Bukti bahwa negeri ini sangat membutuhkan orang yang mampu menguasai teknologi adalah ketika Presiden Jokowi meminta kepada  petinggi PBNU untuk memulangkan salah satu kader muda NU  yang memiliki kemampuan IT dan berkarir di Singapura yang bernama Ainun Najib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Carlos Fortes berebut bola dengan penjaga gawang Madura United / dok. Arema Fc

Gol Tunggal Carlos Fortes Bawa Arema FC Bungkam Madura United

Next Post
Diskusi Hankam PB HMI

Jelang Pemilu 2024, Hankam PB HMI Ingatkan Pentingnya Penguatan Intelijen

Related Posts