Wartacakrawala.com – Osis SMA An Nur periode 2021-2022 menunaikan tugas akhirnya usai dinyatakan terdemisioner awal agustus lalu dengan mengadakaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDKS) kepada seluruh pengurus osis, perwakilan MPK dan perwakilan pengurus 23 ekstrakurikuler periode kepengurusan 2022-2023.
Pelaksanaan LDKS tahun ini dilaksanakan empat hari dengan rincian hari pertama sampai ketiga pemberian materi dan hari keempat outbond.
Menurut Nuruddin, kegiatan LDKS merupakan sebuah upaya untuk mempersiapkan pengurus baru agar dalam satu periode kepengurusan dapat melaksanakan program-programnya dengan baik. Ini diikuti dengan tema yang di angkat pada acara LDKS tahun ini yaitu membangun kinerja tim yang komunikatif, kreatif, inovatif, efektif dan percaya diri.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Santri Gontor Ponorogo yang Diduga Dianiaya Seniornya
“Tema LDKS sebenarnya tidak beda jauh dengan tahun lalu bedanya tahun ini ditambah dua poin yakni komunikatif dan percaya diri. Munculnya dua kata tersebut dilatarbelakangi penilaian terhadap kinerja osis selama satu periode kepengurusan yang lalu. Kerap kali masalah muncul karena kurangnya komunikasi dan percaya diri dalam diri anggota osis. Contohnya, ketika ada infoormasi dari pembina dan diberitahukan kepada salah satu anggota namun yang menerima informasi tidak segera mengabarkan kepada pengurus lain. Berikutnya percaya diri, kasus yang seringkali ditemukan waktu pelaksanaan kegiatan. Acara osis kadang terhambat karena anggota osis tidak berani mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan sebuah permasalahan. Masa apa-apa harus nunggu teman. Karakter seperti inilah yang ingin kami perbaiki lewat kegiatan latihan dasar kepemimpinan,” jelasnya.
Sejalan dengan tema, peserta LDKS menerima beberapa materi serta praktek dari para pemateri. Ada sekitar empat materi yang disampaikan, diantaranya, materi leadership, public speaking, proposal & lpj dan managemen organisasi. Hari pertama di isi dengan materi leadership dan managemen organisasi. Untuk kedua materi tersebut, anak-anak ditekankan untuk memahami konsep dan prakteknya.
Memasuki hari kedua, peserta LDKS mendapatkan materi public speaking. Ada dua target yang harus dicapai oleh anak-anak pada materi ini, pertama, anak-anak bisa mengetahui cara berbicara di depan umum dan kedua, para peserta bisa mengetahui trik memegang mic ketika berperan sebagai mc.
Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Jadikan Balai Pemuda Sebagai Pusat Kesenian dan Budaya
Setelah itu, peserta mendapatkan tugas pengembangan kreativitas dan inovasi. Panitia membagi anak-anak menjadi dua kelompok yakni kelompok kanan dan kiri. Kelompok kanan mendapatkan tugas diskusi dengan judul duplikat program. Lewat tugas ini, anak-anak diminta mencari referensi acara-acara di internet kemudian memilih beberapa yang terbaik dengan catatan acara tersebut bisa diterapkan di SMA An Nur.
Berbeda dengan yang kanan, kelompok kiri justru mendapat tugas yang mengarah kepada teknis. Anak-anak diberi 20 macam benda, kemudian ditugaskan memilih beberapa benda. Selanjutnya, bersama dengan kelompok mendiskusikan pemanfaatan benda tersebut dengan mengaitkannya pada sebuah program kerja. Seusai diskusi masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
Di hari ketiga, peserta LDKS mendapatkan tugas individu yaitu mempresentasikan SMA An Nur di hadapan wali santri yang sedang menyambangi anaknya di pondok pesantren An Nur 2 Putri. Harapanya anak-anak dapat menerapkan materi public speaking yang telah diajarkan sebelumnya.