Doa Bersama ini diharapkan menjadi pengobat kesedihan dan sarana persatuan antar warga Malang.
“Harapannya kesedihan, kemarahan,trauma, ketakutan maupun perbedaan persepsi yang membelah masyarakat sedikit demi sedikit dapat dikurangi,” sambung Najib.
Kembali bersatunya semua elemen di wilayah Malang diharapkan memudahkan penyelesaian kejadian Kanjuruhan yang membutuhkan komitmen semua pihak.
“Tanpa kebersamaan, kepedulian dan konsistensi berbagai kalangan, jangan harap masalah Kanjuruhan bisa selesai,” tegasnya.
Menurut Najib yang pernah lama tinggal di Jerman, partisipasi dan persatuan warga terbukti menjadi kunci sebuah kota melewati peristiwa-peristiwa kelam yang dihadapinya.
Seperti tragedi kerusuhan di stadion Heysel di Inggris ketika digelar pertandingan Liga Champion antara Liverpool dan Juventus tahun 1985, reunifikasi Berliner atau warga kota Berlin yang sempat terbelah menjadi wilayah Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1989 atau kejadian bom pada maraton di kota Boston Amerika Serikat tahun 2013.
“Semua kejadian itu bisa terlewati dengan baik berkat persatuan dan solidaritas warga kotanya,” tambahnya.
Najib meyakini kota dan kabupaten Malang juga dapat melewati pengalaman buruk yang sedang dihadapinya. Karena karakter warga Malang yang telah dikenal tangguh.
“Kita berserah diri pada Allah SWT seraya memohon diberikan bimbingan-Nya,” katanya.
Sikap tawakal ini bakal menjadi modal spiritual yang penting untuk kembali bangkit, bahkan menjadi lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. (*)