Wartacakrawala.com – Zero waste atau lebih dikenal dengan bebas sampah merupakan sebuah konsep yang berisi ajakan untuk lebih bijak dalam menggunakan produk sekali pakai guna mengurangi jumlah sampah dan dampak buruk akibat sampah tersebut.
Sabtu pagi merupkan jadwal rutin bagi anak-anak sekitar rumah Nuumatul Fikkri salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) UIN Walisongo Semarang untuk melaksanakan bimbingan belajar di rumahnya yang terletak RT 03 RW 01, Sundoluhur , Kayen, Pati, Jawa Tengah.
Ada yang berbeda pada hari Sabtu (14/11) kali ini karena Fikri ajarkan mengenai zero waste serta daur ulang kardus bekas untuk dijadikan mainan anak-anak. Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya kesadaran mengenai sistem pengelolaan sampah di desanya yang belum maksimal serta adanya gaya hidup konsumtif yang destruktif terhadap alam.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini generasi muda kita sadar dan paham akan lingkungannya sendiri. Saya menyadari jika sistem pengelolaan sampah yang ada di sini kurang maksimal, serta timbulnya gaya hidup yang destruktif terhadap alam, saya pikir sekarang sudah saatnya bagi kita untuk melakukan zero waste demi menyelamatkan bumi dan generasi manusia selanjutnya. Memang ini bukan aksi besar namun menurut saya mengajarkan peduli lingkungan pada anak-anak sejak dini merupakan sebuah kewajiban,” tutur Fikkri
Kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak mengenai 5R yang merupakan metode dari Zero Waste. 5R tersebut antara lain: Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Rot (membusukkan sampah).
5R digunakan sebagai pedoman untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menerapkan gaya hidup zero waste ini yaitu dengan memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai.
“Saya meminta anak-anak bawa kardus bekas dari rumahnya yang sudah saya sampaikan di hari Kamis sebelumnya. Saya ingin mereka mencoba untuk peduli lingkungan sekaligus mengenalkan gaya hidup zero waste ini,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan cara membuat truk dari kardus bekas yang dibawa dari rumahnya masing-masing. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini cukup senang karena bisa membuat mainannya dari kardus bekas.
“Saya senang ikut kegiatan ini, karena bisa membuat sendiri truk yang saya mau tanpa minta uang dari ibuk,” ujar Haikal saat ditanya bagaimana perasaannya ketika mengikuti kegiatan ini. (*)
Related Posts
Terus Berinovasi, SMK Unggulan An Nur Bululawang Gelar PTS Tata Boga Berbasis Projek Based Learning
Wartacakrawala.com – SMK Unggulan An Nur Bululawang melakukan penilaian tengah semester (PTS) program keahlian tata boga. Menariknya, penilaian…
Tanaman Jahe Merah untuk Warga Desa Pekajangan
Wartacakrawala.com – Peserta KKN MIT DR XI UIN Walisongo melakukan pembagian tanaman Jahe Merah di Desa Pekajangan Kec.…
Fokus Infrastruktur Kepala Desa Branjang
Wartacakrawala.com – Suhaedi kepala Desa Branjang, Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, membuat rencana anggaran proyek infrastruktur bantuan keuangan…