Wartacakrawala.com – KKN MIT DR XI Kelompok 36 UIN Walisongo Semarang adakan kegiatan pelatihan pemanfaatan kain perca. Pelatihan ini hanya mengundang sejumlah kecil masyarakat dengan dihadiri 11 peserta, dikarenakan adanya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Pelatihan kain perca yang diikuti oleh perwakilan dari RT/RW secangkiran, bertempat di Aula Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Kamis (04/2).
Tujuan diadakan pelatihan ini sebagai upaya untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang bernilai jual. “Mengajak ibu-ibu agar lebih produktif dengan memanfaatkan kain perca menjadi barang yang berguna bahkan bernilai jual,” ucap Mutia Khumairoh, Mahasiswa KKN Kelompok 36 UIN Walisongo Semarang selaku narasumber dalam pelatihan ini.
Melihat potensi yang dimiliki oleh warga daerah ini, terdapat beberapa warga bermata pencaharian sebagai penjahit. Limbah sisa produksi ini berupa kain perca yang biasanya dibiarkan menumpuk bahkan dibuang. Bermula dari sini limbah kain perca tesebut dimanfaatkan untuk diolah menjadi barang yang bermanfaat seperti keset yang dapat digunakan dalam kehiupan sehari-hari. Hal ini disampaikan oleh Santi salah seorang anggota KKN Kelompok 36 UIN Walisongo Semarang.
Baca juga: Senam Aerobik Jadi Alternatif untuk Menjaga Kebugaran Tubuh
Selain megurangi limbah kain perca di lingkungan masyarakat, pembuatan keset ini membutuhkan peralatan yang sederhana. Kegiatan pembuatan keset ini diawali dengan mengepang 3 tali kain perca yang panjang. Hasil kepangan ini kemudian dibentuk menjadi lingkaran yang hampir menyerupai rumah siput. Kemudian direkatkan dengan lem lilin atau bisa juga dijahit tangan. Sehingga menghasilkan sebuah keset kain perca yang bernilai jual. Keset yang dihasilkan ini nantinya dibawa pulang masing-masing peserta.
Masyarakat terlihat senang dengan adanya pelatihan pemanfaatan barang bekas dari kain perca ini. Seperti yang diungkapkan salah seorang warga saat berjumpa di jalan, bahwa pelatihan ini bagus dan sangat bermanfaat.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas warga dalam memanfaatkan barang bekas. Dan juga dapat memunculkan ide untuk membuka usaha baru. Seperti yang disampaikan Edy Siswoyo selaku Lurah, bahwa pelatihan ini sangat bagus, terlebih ekonomi sedang menurun karena terdampak pandemi, semoga dapat dijadikan ide usaha baru untuk masyarakat. (*)