Wartacakrawala.com – Piket desa merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Mahasiswa UIN Walisongo Semarang selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di Desa Kemawi, Kabupaten Semarang.
Kegiatan piket desa ini tentunya dimulai setelah mendapat izin dan berkoordinasi dengan perangkat Desa Kemawi. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari senin hingga hari kamis mengikuti jam kerja kantor. Dimulai dari pukul 08.30 – 13.00 untuk hari senin sampai kamis. Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini ialah untuk membantu proses administrasi di Kantor Desa dan menambah sumber daya selama kegiatan KKN berlangsung.
Hari pertama dan hari-hari selanjutnya pelaksanaan piket desa Mahasiswa KKN disambut dengan hangat oleh sumberdaya yang ada di kantor Desa Kemawi. Mahasiswa KKN diberi kegitan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang sekiranya bisa dilakukan. Seperti membantu dalam mengurus LPJ (Laporan Pertanggungjawaban), membersihkan kantor desa, dan membantu pelaksanaan kegiatan posyandu yang berada di balai desa setempat.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Digitalisasi Ekonomi di Tengah Pandemi
Mahasiswa KKN tidak selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan pemerintahan desa karena kegiatan di kantor desa tidak terlalu padat. Berbeda apabila terdapat kegiatan – kegiatan desa seperti kerja bakti, posyandu balita dan posyandu lansia yang membutuhkan tambahan SDM (Sumber Daya Manusia).
“Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada kalian (Mahasiswa KKN) yang telah membantu berjalannya kegiatan – kegiatan yang ada di desa kami,” tutur Kepala Desa Kemawi.
Dalam melaksanakan piket desa, Mahasiswa KKN menyumbangkan tenaga serta pikiran karena sejatinya kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini merupakan bentuk pengabdian pada desa yang ditempatinya. Mahasiswa KKN juga mendapat pelajaran berharga tentang bagaimana mereka menangani pemasalahan – permasalahan yang dialami oleh masyarakat.
Baik itu yang lebih tua maupun yang lebih muda, karena tentu saja ada perbedaan dalam penanganannya. Selain itu, kegitan piket desa mengajarkan kepada mahasiswa KKN, bahwasannya menjadi tokoh dalam pemerintahan desa harus ramah dan siap membantu kegiatan masyarakat sekitar agar mendapat pelayanan yang maksimal.
Mungkin hanya sesaat, akan tetapi ilmu yang didapat oleh Mahasiswa KKN dengan waktu sekitar tiga minggu bergabung didalam pemerintahan Desa Kemawi, Kabupaten Semarang sangat berharga. Salam dari KKN kelompok 28 “bukan seberapa lama kita bersama, tetapi seberapa berguna kita didalam desa”. (*)