Wartacakrawala.com – Libur Maulid Nabi pada tahun 2021 resmi digeser menjadi tanggal 20 Oktober. Semula, hari libur nasional untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW ini adalah tanggal 19 Oktober.
Perubahan jadwal ini disampaikan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada Agustus lalu.
Hal ini sesuai dengan SKB Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Di Indonesia, tradisi untuk memperingati Maulid Nabi sangat bermacam-macam. Berikut ini Wartacakrawala telah rangkum berbagai bentuk perayaannya dari sejumlah daerah di Indonesia.
12 Tradisi Maulid Nabi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Baca juga: Gubernur Jatim Sebut 32 Kabupaten/Kota di Jatim Masuk Level 1 PPKM Asesmen Kemenkes
- Perayaan Meuripee, Banda Aceh
Di Banda Aceh, masyarakat Desa Lamglumpang memperingati Maulid Nabi dengan cara memasak bersama-sama. Menu wajib yang disajikan adalah daging sapi dengan kuah semacam kari.
Kenapa disebut meuripee? Karena masyarakat di sana membeli sapi maupun keperluan dengan cara patungan atau meuripee.
- Maulid Nabi di Sumatra Barat
Peringatan Maulid Nabi di Sumatra Barat dirayakan dengan cara setiap keluarga membuat pohon hias dengan uang kertas yang disebut Bungo Lado sebagai daunnya. Pohon hias ini kemudian disumbangkan ke panti asuhan.
Baca juga: Tumbangkan Patria Blitar, Tim Putri Bravo Pagergunung Sukses Juarai Turnamen Bola Voli Exsindo Cup
- Maulid Nabi di Jepara
Di Jepara, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca kitab al-Barzanji. Kitab ini mengandung syair pujian pada Nabi Muhammad SAW.
Setelah itu, masyarakat akan melanjutkan dengan kegiatan tausiyah dan doa bersama.
- Kirab Ampyang Maulid Nabi di Kudus
Kirab Ampyang di Kudus diperingati tiap 12 Rabiul Awal. Kegiatan ini dilakukan dengan berbagi gunungan yang berisi nasi serta lauk pauk dan dibungkus daun jati.
Baca juga: Rincian Gaji PPPK Guru Honorer Golongan I-XVII, Ini Dia Besarannya
- Grebek Maulid di Kesultanan Yogyakarta
Perayaan Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakatya ini selalu ramai dipadati masyarakat. Keraton akan mengeluarkan gunungan di halaman Masjid Besar Kauman, Yogyakarta dan warga akan berusaha mengambilnya.
- Sebar Udikan di Madiun
Masyarakat Dusun Sukarejo, Desa kedondong, Kecamatan Kebonsari, Madiun memperingati Maulid Nabi dengan menyebar uang koin yang diwariskan nenek moyang. Warga dari berbagai golongan usia mengikuti peringatan ini.
Mereka yang ikut serta akan berebut koin berjumlah belasan juta rupiah yang disebar di halaman rumah warga. Demi keamanan, area untuk anak-anak dan dewasa dipisahkan.
- Keresan di Mojokerto
Keresan maksudnya adalah mengambil hadiah. Jadi, ada ratusan hadiah yang diikat rafia pada ranting dua pohon kersen.
Dalam bahasa Jawa, pohon kersen disebut keres. Hadiah yang digantung ini berupa pakaian, sandal, topi, sepatu, sampai buah-buahan.
Baca juga: NU Jatim Usulkan KH Yahya Cholil Staquf Jadi Ketum PBNU, Jelang Muktamar Ke-34
- Festival Endhog-endhogan di Banyuwangi
Tradisi endhog-endhogan di Banyuwangi mempunyai filosofi tentang kepedulian bersama melalui berbagi. Peringatannya dilakukan dengan mengarak ratusan telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak (wadah yang isinya nasi dan lauk-pauk).
Tradisi ini dilakukan oleh hampir tiap kampung maupun desa di Banyuwangi. Setelah diarak, jodang dan ancak dibawa ke masjid untuk dibacakan selawat dan doa. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian telur dan makan bersama.
- Maulid Nabi di Bali
Masyarakat muslim di Bali mengarak Bale Saji dalam perayaan Maulid Nabi. Bale Saji berisi hiasan bunga dari telur dan kertas. Telur sendiri melambangkan kelahiran.
- Maulid Nabi di Lombok
Di Lombok, masyarakat akan membaca selawat nabi dan syair al-Barzanji. Di samping itu, akan diadakan berbagai lomba dan arak-arakan mengelilingi kampung.
Baca juga: UNESA Beri Pelatihan Penyusunan Penilaian Blended Learning
- Maulid Nabi di Madura
Masyarakat Madura merayakan Maulid Nabi dengan membaca selawat selama sebulan penuh. Sebagai puncak, ibu-ibu akan membagi makanan untuk jemaah.
- Maulid Nabi di Karst Rammang-rammang, Maros, Sulawesi Selatan
Peringatan Maulid Nabi di Maros, Sulawesi Selatan diselenggarakan dengan mengarak ratusan paket makanan menggunakan lebih dari 50 perahu. Makanan ini akan diarak sepanjang sungai.
Perayaan di sungai ini adalah wujud rasa cinta pada Nabi dan rasa syukur atas nikmat sungai yang selama ini menjadi mata pencaharian. Acara ini juga dilengkapi dengan ribuan telur yang dihias. Menariknya, pengunjung yang ingin ikut serta juga bisa menikmati acara ini dengan gratis.