Wartacakrawala – Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Malang menggelar tasyakuran atas ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren di kantor DPC PKB, Jl. Ketapang No 2 Kota Malang, Sabtu (18/9/21).
Acara Syukuran tersebut di hadiri oleh jajaran pengurus DPC Serta pengurus anak cabang Partai kebangkitan bangsa kota malang (PAC-PKB). Selain itu turut hadir pula Wali Kota Malang Drs. Sutuaji, Ketua RMI Kota Malang Gus Samton, Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Se-Kota Malang.
Katua DPC PKB, KH. Fachullah, SH Menjelaskan acara tersebut sengaja di gelar sebagai ungkapan rasa syukur dari perjuangan panjang PKB selama ini. “Sudah sejak lama PKB memperjuangkan hal ini, mulai dari perjuangan pembentukan undang-undang pesantren hingga lahirnya Perpres.
Baca : Gubernur Jatim Sebut 10 Daerah Jatim Masuk Kategori PPKM Level 1
Kami Ucapkan Alhamdulillah, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 telah ditandatangani 2 September 2021. Terima kasih Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan KH Makruf Amin yang telah memperhatikan pesantren,” kata Abah Fatchullah.
Sementara itu dalam sambutannya Sutiaji mengungkapkan, “ Kota malang sejak awal telah siap untuk mengakomodir semua hal yang berkenaan dengan pesantren”.
Dia menambahkan “saat ini pemerintah kota malang mempersiapkan untuk penambahan koleksi dari perpustakaan kota, yaitu berupa kitab-kitab kuning”.
Pernyataan Sutiaji tersebut mendapat tanggapan positif dari segenap jajaran pengurus DPC PKB juga Ketua RMI, Manurutnya . “Kami mengapresiasi dan ikut bersyukur serta berterimakasih atas terbitnya Perpres ini”. Semoga pesantren yang selama ini mandiri dari segi oprasional akan mendapatkan dukungan dari pemerintah, namun dengan tetap ponpes sebagai lembaga yang mandiri.
Senada dengan tanggapan ketua RMI Jajaran Pengurus MWC yang hadirpun memberi tangapnnya “Kami sangat senang manakala pemerintah kota telah mempersiapkan semuanya terlebih adanya koleksi kitab kuning di perpustakaan kota”. Kedepan kami berharap kota mlang tidak hanya berjuluk sebagai kota pendidikan tapi juga kota santri, ujar salah seoang pengurus MWC NU.
Acara yang terselenggara secara sederhana itu ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan rama-tama terbatas.