Wartacakrawala.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Malang menggelar konferensi pers di depan Kampus 1 UIN Malang pada rabu (20/1).
Konferensi pers ini dilakukan selama kurang lebih 3 jam dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dalam konferensi pers tersebut, mahasiswa menyuarakan keresahannya terkait kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang memberatkan mereka.
“Konferensi pers ini adalah suatu bentuk penyuaraan keresahan kami, setelah beberapa tuntutan terkait kebijakan UKT yang kami sampaikan kepada pihak birokrat tak kunjung mendapat angin segar,” Ujar Ahmad selaku Koordinator aliansi mahasiswa.
Konferensi pers ini bukan langkah awal yang mereka lakukan, karena beberapa waktu lalu mereka telah menyuarakan keresahannya di media twitter dan sempat menjadi tranding dengan hastag #PatahHatiMaliki.
Baca juga: Keseruan Mengajar di TPQ Raudlatus Salam Desa Plajan
“Konferensi pers ini dirasa perlu mengingat Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 81 tahun 2021 sudah diterbitkan, namun pimpinan kampus tak kunjung mengeluarkan kebijakan yang meringankan mahasiswa,” tutur aden.
“Dalam keadaan pandemi seperti ini ekonomi keluarga saya sangat terdampak, sehingga saya kesusahan untuk membayar UKT, ditambah lagi belum adanya kebijakan penurunan UKT dari pihak kampus sehingga saya belum bisa membayarnya hingga detik ini dan berdampak pada pemrograman Kartu Rencana Studi (KRS) untuk semester depan,” tambah mahasiswi yang tidak mau disebutkan namanya.
“Kami Menagih Janji pasca audiensi tertanggal 14 dan pasca diterbitkanya KMA, aliansi mahasiswa UIN Malang mendesak agar diterima audiensi dengan pimpinan karena kami masih belum percaya dan menerima sepenuhnya kebijakan mendatang, evaluasi kekecewaan semester lalu,” Adenfarih Presma UIN Malang.