Wartacakrawala.com – Proses pembakaran batu bata merah di rumah industri bata merah Pak Sanipan dimulai pada Sabtu, 31 Oktober 2020. Rencananya, proses pembakaran berlangsung selama 3 hari 3 malam. Waktu tersebut adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah tanah lempung tercetak yang telah padat dan kering menjadi bata merah siap pakai.
Tahapan awal dalam proses pembakaran adalah menata bata yang akan dibakar menjadi satu kesatuan seperti bangunan tahan api dari dalam. Kegiatan ini biasa disebut Pak Sanipan adalah “ngelingga” yang berasal dari Bahasa jawa. Dalam menata bata, tidak boleh sembarangan. Harus diberi rongga di beberapa titik, supaya api dapat menjalar dengan baik ke beberapa sisi sehingga bata yang mentah bisa terbakar matang dengan sempurna menjadi bata merah.
Baca juga: Pendampingan Pembuatan Batu Bata Merah untuk Rumah Industri
Dalam proses pembakaran bata, tidak boleh ditinggal pergi. Api harus selalu dijaga supaya cepat matang dan tidak terjadi penurunan kualitas dari bata yang dibakar. Dengan begitu, kelompok PMM Mitra Dosen Wajak juga ikut menginap di lokasi pembakaran dengan tujuan menjaga api tetap menyala dengan baik.
Walaupun durasi pembakaran yang lama dan menyita waktu tidur, kelompok PMM ini tetap semangat dan antusias mengikuti kegiatan pembakaran ini. Menurut mereka, apa yang mereka lakukan adalah suatu ilmu baru yang sangat berguna. Lagipula, Alhamdulillah bata yang dibakar hampir 90% berhasil dan itu merupakan hasil yang memuaskan bagi kelompok PMM ini karena mengingat kegiatan ini baru pertama kali mereka lakukan seumur hidup. (*)