Wartacakrawala.com – Sejak bulan Maret 2020 lalu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di setiap jenjang pendidikan Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus COVID 19 di sekolah, karena sekolah dinilai menjadi salah satu tempat yang rentan akan penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Akan tetapi dalam penerapannya, PJJ justru banyak menimbulkan berbagai permasalahan. Terlalu banyaknya tugas siswa, jaringan internet yang kurang mendukung, hingga sulitnya mengontrol proses pembelajaran oleh guru.
Baca juga: Soal Perusakan Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, BEMNUS Jatim Kecam Pelaku Perusakan
Oleh karena itu, mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa) UMM Kelompok 88 Gelombang 17 melakukan program Sibar (sinau bareng) guna membantu kegiatan belajar Anak-Anak serta membantu tugas sekolah yang diberikan, Rabu tanggal (15/12/2020).
Kegiatan yang diberi nama “Sinau Bareng” ini dimulai sejak bulan Desember dengan tempat pelaksanaan di Desa jombok.
Tenaga pengajar dalam kegiatan ini merupakan Mahasiswa PMM UMM yang beranggotakan Permadi Dwi Tidjar, Milla Dwi Fajarwati, Selvia Ilmiatun Muvida, Galih Widya Putri, Abdul Fattah.
Untuk waktu pelaksanaannya, Sinau Bareng dilakukan setiap hari senin-jumat, mulai pukul 15.00– 17.00 WIB.
Baca juga: Mahasiswa PMM UMM Edukasi Anak Panti Asuhan dalam Memilih Tontonan Film
Program Sinau Bareng adalah program belajar mengajar yang diadakan secara tatap muka. Pelaksanaan program ini tentu dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sinau Bareng merupakan kelanjutan dari mekanisme pembelajaran yang ada yang dimulai dari pembelajaran daring, Guru Sambang yang kemudian dilanjutkan dengan Sinau Bareng.
Harapannya kegiatan “Sinau Bareng” dapat membantu siswa ketika melakukan pembelajaran jarak jauh. Selain itu, kegiatan ini bisa meringankan beban wali murid, mengingat mayoritas masyarakat Desa Ngajaran memiliki ekonomi menengah ke bawah. (*)