Wartacakrawala.com – Insiden bentrok antara anggota polisi dan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab masih menjadi sorotan. Dalam insiden itu, dikabarkan jika polisi melakukan penembakan terhadap enam laskar FPI hingga meninggal dunia.
Terkait hal ini pihak Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (MUI Jatim), turut angkat bicara. Mereka memberikan pernyataan sikap terkait peristiwa yang menimpa ormas hingga menimbulkan meninggal dunia.
Pernyataan sikap itu disampaikan melalui surat edaran tertanggal Desember 2020. Surat tersebut juga ditandatangani oleh Ketua Umum MUI Jatim K.H. Abdusshomad Buchori dan Sekretaris Umum MUI Jatim H. Ainul Yaqin, S.Si.. M.Si. Apt.
Baca juga: Menko PMK Minta Pemda Sediakan Masker Khusus Anak
Dalam pernyataan sikap itu, MUI Jatim mengaku menyesalkan adanya kejadian tersebut yang menimbulkan korban jiwa.
Dalam poin lain, MUI Jatim mendorong kepada otoritas kebijakan untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan menyelesaikannya secara adil sehingga tak menimbulkan kegaduhan dan silang sengketa di masyarakat.
MUI Jatim juga mengajak muat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathaniyah serta mengedepankan sikap husnudzdzan kepada sesama muslim, menghindari saling curiga dan permusuhan satu dengan lainnya.
Baca juga: Datangi TPS 12, Bupati Malang HM Sanusi Gunakan Hak Pilihnya
Lebih lanjut MUI mengembalikan segara urusan ini untuk mengikuti prinsip wasathiyatul Islam yakni menyikapi segala sesuatu secara adil dan proposional.
Bukan atas dasar suka atau tidak suka dan mendorong upaya penyelesaian masalah mengikuti kaidah dan pedoman dalam kehidupan beragama serta pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk peraturan perundang-undangan.
Diketahui, peristiwa bentrok antara anggota kepolisian dan laskar FPI terjadi pada senin (7/12) dini hari. Peristiwa itu terjadi di sepanjang KM 49+00 hingga KM 72. (*)
