Wartacakrawala.com – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang menjadi volunter kegiatan panen lele di Peternakan Lele Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Kamis (18/02).
Pertenakan ini memiliki 6 kolam dengan ukuran diameter 3m dan tinggi 1m. Terletak berjejer disebelah pekarangan rumah warga setempat.
Jumlah lele yang dipanen saat itu kira-kira mencapai 1500 ekor dengan ukuran besar dan sedang dari 6000 bibit lele yang disebar. Selanjutnya para petani lele menjual hasil panen mereka kepada konsumen dengan harga Rp. 20.000 per kilogram. Sedangkan lele yang lainnya diternakkan kembali.
Seperti yang dituturkan salah satu peternak lele, “lele yang di panen saat ini sekitar 1500 ekor sesuai dengan lele yang sudah dipesan, lele-lele ini nanti langsung dijual kepada konsumen. Lele yang lainnya diternak kembali, karena blm ada pembeli yang membeli lele dan sebagian masih kecil-kecil,” paparnya.
Konsumen peternakan lele ini merupakan perseorangan karena peternakan ini dinilai masih baru, sehingga belum ada penjual lele tetap yang selalu membeli lele saat musim panen tiba.
Adapun usia lele selama proses peternakan kurang lebih 3 bulan lamanya. Dengan usia lele ± 3 bulan para peternak dapat mengasilkan lele dengan ukuran 7/8 ekor per kilogramnya.
Baca juga: Strategi Pengembangan Produk Syrup Jahe 33
Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang adalah membantu dalam proses panen lele tersebut, bersama dengan Volunter dari DT Peduli Semarang mereka menguras kolam lele, menangkap lele, mensortir lele satu persatu, dan membungkus lele hingga siap didistribusikan kepada para konsumen.
Dalam kegiatan ini para petani sangat berterima kasih atas bantuan fisik dari para Volunter dan Mahasiswa karena adanya bantuan tersebut proses panen lele menjadi lebih cepat dan praktis. Mengingat para peternak lele merupakan penyandang disabilitas.
“Dengan adanya bantuan tersebut saya merasa bangga juga bersyukur karena proses panen menjadi lebih cepat,” tutur salah satu peternak lele.
Terakhir, harapan para peternak lele yaitu mereka ingin memiliki konsumen tetap di periode ternak berikutnya dan mendapatkan hasil panen 100% di musim panen selanjutnya.
Sebagaimana yang dituturkan peternak lele ini “harapanya ternak lele selanjutnya dapat berhasil 100% dan penjualan lele lebih mudah,” tutupnya. (*)