Wartacakrawala.com – Presiden Jokowi secara resmi membuka Muktamar Ke-34 NU yang diselenggarakan di Lapangan Pondok Pesantren Darussa’adah, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pemuda Nahdlatul Ulama (NU) untuk bangkitkan ekonomi umat. Hal ini untuk menciptakan pemerataan kesejahteraan.
“Kita harus apa adanya, bahwa pemerataan bukan hal yang gampang dilakukan, tapi saya lihat kekuatan di NU sekarang anak-anak muda yang pintar-pintar, santri-santri yang pintar-pintar, banyak keluaran universitas-universitas besar dari seluruh negara di dunia ini,” kata Presiden Jokowi saat membuka Muktamar Ke-34 NU, di Lapangan Pondok Pesantren Darussa’adah, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12), sebagaimana disiarkan kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Presiden, apabila pemuda-pemuda NU dapat merajut potensi ekonomi dan mengajak seluruh pihak dari berbagai lapisan, maka akan memberikan kesejahteraan bagi semua pihak.
Baca juga: Cara Ganti Tanda Tangan di KTP Elektronik, Pahami Prosedurnya
“Apabila ini (kekuatan ekonomi) bisa dirajut dalam sebuah kekuatan ‘lokomotif’, saya yakin bisa menarik ‘gerbong-gerbong’ yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semua,” kata Presiden.
Upaya bersama-sama yang didorong para pemuda NU, kata Presiden, juga dapat menciptakan pemerataan ekonomi.
Presiden mengatakan para pemuda NU dapat membuat wadah atau kelompok usaha. Pemerintah, kata Presiden, siap membantu dengan memberikan konsesi atau izin pengelolaan sumber daya. Misalnya, konsesi untuk pertanian, atau mineral dan pertambangan.
“Kalau siap, saya menyiapkan konsesi, baik konsesi, terserah mau dipakai untuk lahan pertanian, saya juga ingin menyiapkan konsesi minerba ,yang ingin bergerak di usaha-usaha nikel, usaha-usaha batu bara, usaha-usaha bauksit, usaha-usaha copper (tembaga) silakan,” kata Presiden.
Namun, Presiden menginginkan agar usaha para pemuda NU itu dikelola dalam sebuah kelompok usaha besar, sehingga nanti dapat mengajak pihak-pihak lain untuk menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan.
“Ini merupakan sebuah kerja besar, tapi saya melihat potensi di NU itu ada, tinggal merajutnya,” kata Presiden Jokowi. (*)