Sadap Nira Ala Warga Dusun Ngaglik Desa Pledokan, Sumowono Semarang

Avatar
Sadap nira warga dusun Ngalik Kebumen
Sadap nira warga dusun Ngalik Kebumen

Wartacakrawala.com – Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, Kec. Sumowono, Kab. Semarang sebagai petani kopi dan aren. Hasil panen kopi lebih banyak dijual dalam bentuk kopi mentah.

Sedangkan hasil pohon aren yaitu air nira, ada yang diolah sendiri menjadi gula aren dan ada juga beberapa masyarakat yang menjual air nira langsung dengan alasan susah mencari kayu karena jauh dari hutan.

Tidak semua pohon aren bisa disadap. Hanya pohon aren yang sudah 20 tahun yang bisa disadap. Untuk menyadap nira di Dusun Ngaglik tidaklah mudah. Ada beberapa cara yang sudah turun temurun dilakukan. Bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu apa tujuan dari setiap cara tersebut.

“Menyadap air nira untuk yang pertama kali di dusun ini tidak sembarangan. Ada beberapa ritual yang harus dilakukan agar air nira bisa keluar. Ritual ini sudah dilakukan secara turun temurun,” kata Restu, (28/10).

Baca juga: Pompa Semangat Siswa, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berikan Motivasi

Menurutnya, air nira bisa diambil setelah 45 hari bunga aren diayun-ayun, dipukul-pukul  menggunakan kayu (seminggu 2x) dan baunya sudah wangi. Setelah 45 hari batang bunga aren bisa dipotong. Lalu diusap-usap menggunakan bunga aren. Terakhir dibungkus menggunakan daun talas agar tidak kotor aren air nira belum bisa keluar.

“Air nira bisa keluar setelah 3 hari batang bunga dipotong. Kualitas dan banyak sedikitnya air nira yang keluar tergantung suasana hati penderes. Ketika suasana hati  baik maka air nira yg keluar kualitasnya akan baik dan banyak. Begitupun sebaliknya,” lanjut Restu.

Air nira bisa diambil dua kali dalam sehari. Biasanya diambil pagi dan sore hari. Tempat penampung air nira di Dusun Ngaglik sudah banyak yang menggunakan jerigen. Tetapi ada juga beberapa masyarakat yang masih menggunakan bambu.

“Gula aren disini harganya murah. Rp 18.000 per kilogram dan Rp 6.000 untuk air nira per liter,” pungkasnya.

Produksi gula aren di Dusun Ngaglik cukup banyak setiap harinya, namun masyarakat masih kesulitan dalam memasarkan gula aren. Gula aren biasanya dijual di warung sekitar dusun dan pasar Sumowono. (*)

Penulis: Indah Sukendriati

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Mahasiswa kkn uin Walisongo berikan motivasi kepada siswa

Pompa Semangat Siswa, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berikan Motivasi

Next Post
Giat vaksinasi warga Desa Binangun Batang

Gebyar Vaksinasi Desa Disambut Antusias oleh Warga Desa Binangun Batang

Related Posts
Total
0
Share