Sanggar Seni Kampung Kembali Bergerak

Reva Wahyu Dwi Saputri
Sanggar seni kampung mulai gerakan pelatihan di Masyaralat dengan seni terapannya
Sanggar seni kampung mulai gerakan pelatihan di Masyaralat dengan seni terapannya.

Wartacakrawala.com – Sanggar seni kampung mulai gerakan pelatihan di Masyaralat dengan seni terapannya. Kali ini untuk menguatkan program perkumpulan seni dan budaya Kabunga ( Karya bumi Malang ) Group yang lain berupa Pasar Payung Kutho Malang yang akan diselenggarakan secara online dan offline maka diadakan Pelatihan beberapa seni terapan berhubungan dengan tema payung.

Dibulan februari ini sendiri diadakan tiga pelatihan dengan seminggu 1 x pelatihan di 5 kecamatan :1), Membuat souvenir payung berbahan perca, 2), Melukis masker dengan tema payung, dan 3) Tempat cincin hiasan payung.

Dengan lokasi pelatihan co working space bunulrejo ( senin 18.00 ) , padepokan janti barat ( selasa 18.00 ) , Gedung KNPI ( Rabu 10.00 ), Sanggar Celaket ( Rabu 18.00 ) , dan warung jeep ( kamis 10.00 ). Pelatihan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yakni memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak dengan kuota maximal 20 orang. Dalam mengawali langkah kali ini kabunga group tetap membuat bubur merah sesuai tradisi dan dibuka dengan Doa yang dipimpin oleh Sekertaris Kabunga Group Trio Aji.

Bagi peserta workshop tidak ditarik biaya jika hasil karyanya diserahkan ke kabunga tapi jika dibawa pulang maka dikenakan rata rata 15.000 – 25.000 tergantung bahan yang digunakan.

Salah satu peserta workshop di bunulrejo co working space kali ini dengan materi souvenir payung bahan perca adalah Dito ketua Ikatan Pengusaha Mahasiswa, ia berharap kegiatan ini akan dilakukan dilingkungan mahasiswa karena selain belajar seni kriya maka akan timbul ekonomi kreatif dan menguntungkan bagi mahasiswa.

“Kabunga sebagai pemateri, mahasiswa sebagai pelaku dan penjual, ini semua akan menimbulkan kolaborasi yang mengandung manfaat,” tutur Dito.

Sementara menurut Yiyesta Ndaru Abadi, S.H, M.H selaku advokasi dari Kabunga group menyatakan bahwa peran serta pemerintah sangat diperlukan mulai menyediakan ruang untuk pelatihan, mendukung informasi kepada masyarakat karena terletak di 5 kecamatan lokasi pelatihan.

“Dan kebijakan kebijakan sehubungan dengan dukungan di pemasaran, dukungan diperlindungan karya yang menunjang kearifan lokal seperti payung mbah mun yang mengunakan tekhnologi tradisional perlu disosialisasi dengan pembuatan bentuk kekinian yang menguatkan kebudayaan yang kita miliki.Sesuia UU Pemajuan Kebudayaan No 5 Tahun 2017,” paparnya.

Sanggar seni kampung sendiri selama setahun ini di 2021 akan melakukan pelatihan terus menerus seputar seni ornamen payung tradisional dan seni ornamen jaranan dengan melibatkan Para seniman yang profesional namun loyalitas bergerak secara sosial Demi kemajuan di kota Malang di masa Pandemi.

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Mahasiswa KKN UIN Walisongo ikuti kajian rutin di Masjid Darussalam yang terletak di Kelurahan Wonosari

Kajian Tafsir Al-Quran di Masjid Darussalam Tetap Rutin Digelar di Tengah Pandemi

Next Post
Ilustrasi dilema pembelajaran di tengah pandemi

Dilema Pembelajaran Daring di Era Pandemi

Related Posts
Total
0
Share