Wartacakrawala.com – Masa kampanye telah memasuki babak akhir, usai dilaksanakan debat kandidat pada Rabu (24/03) adu gagasan sengit pun terjadi. Kampanye dilakukan dengan berbagai cara yang mendidik publik agar menentukan pilihan pada pemilihan umum raya tanggal 31 Maret 2021 mendatang.
Calon presiden mahasiswa, Diyaul Hakki dari fakultas hukum Unisma dan wakil presiden mahasiswa, Muhammad Afnani Alifian dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan merupakan sosok yang tidak asing lagi di kalangan mahasiswa Unisma. Mereka berdua sudah menjadi anggota BEM Unisma pada tahun 2020 yaitu kabinet Utkarsa.
Diyaul Hakki menjelaskan mereka memiliki visi Badan Eksekutif Mahasiswa Unisma millenial yang reformis, objektif pada realitas sosial, berlandaskan semangat Kampus Merdeka dan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menjunjung Nilai Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Dari visi ini kemudian kami memiliki misi yang kami sebut dengan Panca Kartika. Jika mengingat perkataan Soekarno ini semacam The Five Grading Of Our Principal, yang menjadi point terpenting itu pada reformasi tata kelola student government,” terang Deki sapaan akrabnya, mahasiswa yang menjadi menteri muda politik, sosial, hukum, dan HAM kabinet Utkarsa.
Baca juga: Uffi Liza Lubsul Jannah Calon Ketua Himabis 2021 No. Urut 02, Berikut Visi dan Misinya
Muhammmad Afnani Alifian melanjutkan jika panca kartika itu terdiri dari lima elemen. Panca dalam bahasa sansekerta berarti lima, sementara Kartika berarti cahaya. “Lima hal tersebut diantaranya, Student Government, Aktualisasi, Elaborasi, Potensi, dan nilai Aswaja merupa anti korupsi,” ungkap Dani, Menteri pendidikan dan kebudayaan kabinet Utkarsa 2020.
Lima misi tersebut diantaranya, pertama reformasi tata Kelola student government yang transparan, sistematis, dan konstitutif. Kedua, aktualisasi program kerja kabinet menuju BEM Unisma milenial yang responsif, aspiratif, adaptif dan tepat sasaran. Ketiga, elaborasi program pengabdian masyarakat yang objektif transformatif. Keempat, spirit Kampus Merdeka dengan pemberdayaan potensi mahasiswa pada bidang kewirausahaan, minat bakat, dan budaya. Kelima, memasyarakatkan nilai-nilai Keagamaan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Antikorupsi dengan intensif progresif.
Deki berharap jika visi misi ini bukan hanya menjadi semacam janji kosong, tetapi benar benar akan dimaksimalkan saat terpilih. “Kami optimis, dan memang harus tetap optimis dalam situasi dan kondisi apapun,” terang Deki.
Dani menambahkan harapan dari seluruh visi misi ini memiliki banyak program turunan, yang jelas tidak bisa dilakukan hanya oleh beberapa orang atau beberapa pihak saja. “Gas Kan, gagasan aksi solid-kongkritkan. Nilai itu bukan hanya semacam kata kata biasa, tetapi menjadi satu kesatuan yang diharapkan mewakili seluruh mahasiswa Unisma,” imbuh Dani.
Penulis: Zaki/ Mahasiswa FH Unisma
