Wartacakrawala.com – Asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) merupakan jawaban atas pertanyaan masyarakat terkait pengganti ujian nasional. Lewat asesmen ini, kemendikbud ingin mengevaluasi peningkatan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan.
Ada tiga instrumen yang diukur dalam kegiatan ANBK, diantaranya, pertama, asesmen kompetisi minimum (AKM), kedua, survei karakter dan terakhir survey lingkungan belajar.
SMA An Nur telah melaksanakan kegiatan asesmen nasional berbasis komputer pada tanggal 31 agustus-1 september 2022. Sebanyak 45 siswa kelas XI yang di pilih secara acak oleh kemendikud mewakili SMA An Nur dalam kegiatan ANBK tahun ini.
Perwakilan pengawas cabang pendidikan propinsi Jawa Timur ikut hadir memantau jalannya asesmen di hari pertama. Berkat persiapan matang yang dilakukan oleh tim proktor, ANBK di SMA An Nur berjalan lancar tanpa kendala.
Baca juga: Gelar LDKS, Osis SMA An Nur Targetkan Pengurus yang Komunikatif dan Percaya Diri
Kepala SMA An Nur, Hanafi, menanggapi positif terkait ANBK sebagai pengganti ujian nasional. Tiga instrumen yang ada dalam penilaian asesmen nasional berbasis komputer dapat membantu sekolah dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, penguatan karakter dan pemenuhan sarana prasarana dalam kegiatan belajar mengajar.
“Lewat AKM misalnya, dalam instrumen ini ada tiga target yang harus dicapai oleh anak-anak yakni literasi, numerasi dan kognitif. Pada survey lingkungan belajar kita bisa mengetahui apakah di sekolah sarana prasarananya lengkap, apakah disekolahnya kita terjadi bulying, rasis, kekerasan yang tidak perlu terjadi dan sebagainya, bagaimana cara menghadapi perbedaan suku, ras dan agama. SMA An Nur merupakan salah satu lembaga yang menjunjung tinggi nilai kebhinekaan. Siswa SMA An Nur datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri seperti Thailand dan Malaysia. Alhamdulillah, selama ini anak-anak terlihat rukun-rukun saja. Untuk Survey karakter, karakter ini kan berkaitan dengan akhalak atau jiwa seseorang. Contoh studi kasusnya seperti ketika di sebuah sekolah ada siswa agama hindu maka harus siapkan guru agama hindu begitu pula jika ada siswa yang memeluk agama lain. Ketika kepeduliaan sudah tertanam maka bibit rasisme dan ekstremisme akan perlahan hilang,” paparnya.
Terakhir, ia berharap, melalui rangkaian asesmen yang ada mampu memotivasi seluruh lapisan fungsional yang ada di SMA An Nur untuk bahu-membahu membangun sekolah ke arah yang lebih berkemajuan sehingga target SMA An Nur mendapatkan rapor pendidikan dengan predikat baik dari kemendikbud bisa tercapai,” tutupnya.
Pewarta: Ramlin