Wartacakrawala.com – Mahasiswa Unisma merasa tidak puas akan hasil Pemilu Raya (Pemira) 2021. Ada beberapa kejanggalan yang membuat pemira daring perdana ini membuat banyak pihak riskan.
Pemira yang harusnya terlaksan pada hari Rabu (31/03/2021) harus diundur pada Senin (5/04/2021) tanggal akibat server down pada sistem pemira.unisma.ac.id. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan pembacaan press realese untuk menunda pemungutan suara.
Tidak hanya sampai di situ, server down kembali terjadi selama beberapa saat pada senin (5/04) namun kembali bisa terlaksana dengan pemunduran jam.
Baca juga: Simak Penjelasan Visi Misi Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unisma No Urut 2
“Awalnya kami menargetkan jam 08.00 WIB, namun karena ada sedikit masalah jadi terpaksa mundur hingga pukul 10.00 WIB. Dari itu kami juga memberi waktu tambahan, yang awalnya pemungutan sampai jam 15.00 menjadi pukul 18.00,” terang Alkamal ketua KPU.
Ia juga menegaskan jika pemira kali ini penuh ketidaksiapan dari berbagai segi, kendati demikian ia bersama anggota KPU dan Bawaslu sudah berusaha maksimal.
Imbas dari rangkaian kejadian tersebut membuat banyak mahasiswa tidak puas akan hasil pemungutan suara pada Pemira Unisma 2021. Website pemira yang tidak bisa diakses, banyak mahasiswa yang kesulitan untuk log-in guna melakukan pemilihan.
Baca juga: Gelar Pelatihan Jurnalistik, PMII Rayon Ar-Rozi UNISMA Suguhkan Reward Menarik
“Padahal saya sudah berusaha untuk akses, cuma karena mungkin saya di luar pulau jadi sinyal agak susah sehingga saat log-in selalu gagal. Lalu ada salah satu tim sukses pasangan calon yang mengintervensi saya untuk menyerahkan data diri, namun saya tidak berkenan memberikannya,” terang mahasiswa FEB semester 6 tersebut.
Lebih lanjut ia memberatkan perihal surat instruksi dari dekan yang mengharuskan untuk melakukan vote. “Beratnya bagi saya ada ancaman tidak bisa ikut UTS, di samping itu beliau secara terang-terangan berusaha mendorong kami untuk memilih salah satu paslon,” paparnya.
Peristiwa yang lebih membuat beberapa mahasiswa geram adalah saat sudah bisa mengakses ternyata akun mereka dinyatakan sudah melakukan pemilihan.
Baca juga: ESA Unisma Gelar Bakti Sosial di Yayasan Yatim Piatu Nurul Jadid
“Saya belum log in, setelah bisa log in kok tiba-tiba sudah milih. Saya tidak iklas kalau begini,” ujar salah satu Mahasiswa Unisma yang tidak berkenan disebut namanya.
Akun bernama OKTAVIA MAULANI juga mengalami hal serupa, bahkan sampai menuliskan melalui kolom komentar Live Chat YouTube DPM Unisam. “Heh min, tak kandani tala, mosok pas mbukak link pemira tiba-tiba moro wes kepilih dewe, sangar,” tulisnya
Banyaknya kekurangan pada pemira kali ini setidaknya bisa menjadi cambuk untuk panitia KPU dan pihak operator Unisma, agar lebih memperhatikan dan mempersiapkan agar hal yang mengecewakan di tahun ini tidak terulang kembali.
Baca juga: Baca juga: Kiai Ahmad Sholihin Nahkodai MWC NU Wonosari 5 Tahun Kedepan
“Sebenarnya memang lebih mudah sistem pemira online seperti hari ini karena gampang banget, hanya buka web terus tinggal klik-klik pilih. Sayangnya yang membuat mahasiswa badmood untuk memilih itu ya permasalahan web yang down itu. Mungkin memang karena banyak yang akses dalam waktu bebarengan. Tapi ya itu jadi tugas panitia pemira selanjutnya agar mahasiswa yang sudah excited untuk menggunakan hak suaranya tidak malah jadi malas memilih,” Saran salah satu mahasiswa Ekonomi Unisma.
Ia juga mengharapkan jika sistem tidak siap seharusnya tidak dipaksakan adanya pemira daring ini. Bahkan pemilahan semacam ini bisa selesai dengan sistem musyawarah mahasiswa, atau kongres mahasiswa.
“Ribet juga kalau gasiap dipaksakan korbannya mahasiswa yang sudah niat, tapi dipermainkan oleh sistem, kan ya sedikit tidak etis, menang ya menang tapi kalau dapatnya pakai cara tidak baik, untuk apa juga,” tegasnya. (*)