Watacakrawala.com – Suasana meriahnya gelaran tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, akhirnya kembali dapat dinikmati.
Setelah hampir tiga tahun dihantam pandemi, puncak tradisi Yaa Qowiyyu bisa dinikmati masyarakat. Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak hadir menyapa warga Jatinom.
“Sudah tiga tahun tidak ketemu, Dul. Kita kangen suasana seperti ini. Alhamdulillah semua dikasih waras. Acara Yaa Qawiyyu itu sebenarnya adalah doa. Doa agar kita semua diberikan kekuatan, doa agar kita semua bisa bangkit karena kuat,” kata Ganjar saat memberikan sambutan sebelum acara sebar apem dimulai, Jumat (16/9/2022).
Seluruh masyarakat Jatinom yang hadir di Oro-oro Sendang Plampeyan menyiratkan rindu yang berbalas.
Baca juga: Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Lirboyo, Hingga Mundur dari Ketum Ganjarist
Menurut Ganjar, suasana puncak tradisi Yaa Qowiyyu tahun ini sepeti yang ia rasakan tiga atau empat tahun lalu. Tepat sebelum pandemi menyerang dan membuat semua kegiatan yang menimbulkan keramaian dibatasi.
“Antusias masyarakat luar biasa hari ini. Saya merasakan seperti tiga atau empat tahun yang lalu ya. Suasananya sudah kembali meriah. Masyarakatnya berkumpul dan berbahagia,” ungkap Ganjar.
Bagi Ganjar, tradisi Yaa Qowiyyu bukan hanya sebatas menyebar apem kepada masyarakat. Ia memaknai Yaa Qowiyyu sebagai doa dan simbol persatuan. Menyebar apem merupakan bentuk berbagi rejeki dan doa agar masyarakat kuat.
“Guyub rukun, selalu semangat berusaha, dan tidak pernah lepas dari doa. Inilah yang kita wujudkan dalam acara ini dan tentu saja masyarakat banyak sekali yang hadir. Saya berharap tradisi ini terus ada,” kata Ganjar.