Wartacakrawala.com – Ayam Joper (Jowo Super) merupakan ayam persilangan yang cukup populer di kalangan peternak ayam kampung karena masa panennya yang cepat.
Jika dibandingkan dengan ayam kampung yang masa panennya mencapai 6 bulan, ayam joper tentu lebih unggul karena hanya membutuhkan waktu 60-70 hari untuk panen.
Ayam ini merupakan keturunan dari hasil persilangan antara jantan ayam kampung dengan betina petelur coklat dengan tujuan untuk produksi daging.
Sejak tahun 1990, ayam Joper mulai dilirik pelaku bisnis dan mulai diterima oleh masyarakat sebagai pengganti ayam kampung.
Roni Mustofa, S.E., MM. selaku ketua tim pengabdian, dibantu oleh Muhammad Anugrah Ramadhan, S.Pt. dan Rizqi Putra Satria Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), melakukan penyerahan mesin mixer pakan pellet dan peresmian Budidaya Ternak Ayam Joper pada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (9/11/2022).
KPM ini merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pengabdian Masyarakat Budidaya Ternak Ayam Jowo Super Universitas Brawijaya dan Program Keluarga Harapan Kabupaten Malang”.
Baca juga: Aremania Panjatkan Doa Peringati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Dawuhan, Camat Poncokusumo, KPM dan Pendamping PKH, Koordinator Regional PKH, Dinas Sosial Kabupaten Malang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Kabupaten Malang, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Direktur Direktorat Kerjasama dan Internasionalisasi Universitas Brawijaya, dan Tenaga Ahli MPR RI.
“Dalam pembangunan tidak ada yang tertinggal, karena pemberdayaan itu bersifat inklusif yang mana melibatkan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Pembangunan ini masih bersifat kecil, akan tetapi bisa menjadi contoh untuk pembangunan di daerah lain. Kerjasama antara pihak kampus dengan pemerintah menjadi poin yang cukup menarik dalam hal pembangunan di beberapa daerah, misal dari regional bahkan sampai nasional”, ujar Karuniawan Puji Wicaksono, SP., MP., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Kerjasama dan Internasionalisasi.
Diakhir sambutannya Pak Karuniawan juga berharap peresmian ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi memiliki implikasi dan dampak nyata bagi seluruh pihak yang terlibat.
Pengarahan berlangsung di Balai Desa Dawuhan, dihadiri oleh 64 orang yang diberikan wawasan terkait Budidaya Ayam Joper, narasumber dalam pengarahan budidaya ini adalah Dosen sekaligus Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS, IPU., ASEAN Eng., dengan penyampaian arahan “Budidaya Ternak Ayam Joper”.
“Ayam pedaging yang awalnya panen di hari ke-120, sekarang bisa dipanen pada hari ke-32. Hal ini bisa terjadi dikarenakan inovasi teknologi, adapula yang perlu diperhatikan dalam budidaya ayam joper ini yaitu, bibit, pakan, kandang, penanganan penyakit sampai pemasarannya untuk perputaran ekonomi,” pungkas Prof. Suyadi.
Tim Pengabdian (UBLIK Foundation) akan melakukan pendampingan secara bertahap (dari pengolahan pakan, pengolahan limbah, recording hingga pemasaran produksi), serta melakukan monitoring dan controlling bersama pendamping dari pihak PKH.
Pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan menjadi modal bagi KPM penerima manfaat dari PKH dalam mengembangkan budidaya ternak ayam joper yang bernilai jual cukup tinggi sehingga kesejahteraan keluarganya meningkat.
Penulis: Rizqi Putra Satria (Mahasiswa Fakultas Peternakan UB, Assisten Research Tim UBLIK Foundation)