Wartacakrawala.com – Demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh Aremania, pada Kamis, 10 November 2022. Aremania turun ke jalan menuntut kepada pelaku penembakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan segera ditangkap dan diadili.
Massa melakukan longmarch dengan membawa 135 keranda mayat sebagai simbol 135 nyawa suporter meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Aremania jalan kaki dari Stadion Gajayana, kemudian melintas ke kawasan Kayutangan Heritage dan berakhir di Alun-alun Tugu atau depan Balai Kota Malang.
Di tengah demonstrasi beberapa Aremania menggelar aksi teatrikal. Sejumlah polisi datang melakukan tindakan represif memukul hingga menembakan gas air mata.
Sementara Aremania terluka dan terkapar di jalanan. Jeritan tangis dan suara korban meminta tolong juga digambarkan dalam teatrikal ini.
Baca juga: Yuk Simak, Sejarah Singkat Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Beberapa menit setelah rombongan Aremania tiba, hujan deras turun sekitar pukul 13.30 WIB.
Namun hal itu tak membuat aksi mereka terhenti. Masih banyak suporter yang rela basah kuyup di depan Balaikota sampai aksi ini berakhir.
Dari selebaran yang dibagikan Aremania, ada tiga hal yang diminta suporter. Pertama, menangkap dan mengadili seluruh aktor dan eksekutor lapangan saat Tragedi Kanjuruhan.
Kedua, menjadikan tragedi ini sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Yang ketiga, membayar kerugian yang diderita korban dan keluarga korban melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.