Wartacakrawala.com – Salah satu Mahasiswi anggota KKN MIT DR XII , Kelompok 28 Uin Walisongo Semarang melakukan Ziarah di Makam Syech Abdullah Mudzakir, Rabu (04/08).
Makam ini sering disebut sebagai makam terapung karena makamnya terletak di tengah-tengah laut Morosari, Sayung, Demak. Para ziarah sering menyebutnya dengan sebutan ‘’ Makam Mbah Mudzakir ‘’. Makam berada di Dukuh Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Sayung.
Dengan kondisi pandemi saat ini peziarah wajib mematuhi protokol kesehatan, dan makam tersebut juga ditutup untuk sementara waktu dengan mengikuti anjuran pemerintah yang telah di tetapkan. Akan tetapi dengan adanya PPKM saat ini peziarah tetap boleh untuk melakukan ziarah akan tetapi penjaga makam tidak berjaga.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Mahasiswa & Pemuda Surati Walikota Jakarta Timur Soal Pemadaman Lampu
Dengan demikian akses jalan menuju makam pada saat ini sedang dalam perbaikan, karena pada bulan sebelumnya sempat rusak dan tidak dapat dilintas oleh peziarah dengan jalan kaki. Jadi bagi peziarah dianjurkan sangat berhati-hati karena jalan masih bebatuan dan jembatan ada yang sedikit goyang saat di lintas. Selain dengan jalan kaki para peziarah juga diperbolehkan untuk menaiki perahu dengan biaya tarif 1 orang 10.000 rupiah jika 1 rombongan terdiri dari 6 orang atau lebih. Akan tetapi jika kurang dari 6 orang maka biaya tariff 60rb per orang pulang pergi.
Mahasiswi selain melakukan ziarah juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar dan para peziarah yang sedang berkunjung. Tujuan dari ziarah dan pembagian masker ialah untuk mengatisipasi pencegahan covid 19 dan tak lupa selalu berdoa kepada Allah agar pandemi segera berakhir. (*)
Penulis : Livi Rofiatul Aliyah