Workshop Daurat Konselor, Ning Laily: Korban Kekerasan juga Dipengaruhi Pola Asuh

Avatar
Workshop Daurat Konselor, Ning Laily: Korban Kekerasan juga Dipengaruhi Pola Asuh
Workshop Daurat Konselor, Ning Laily: Korban Kekerasan juga Dipengaruhi Pola Asuh

Wartacakrawala – Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) Fatayat NU Situbondo memberikan pelatihan pada kader-kader Fatayat tingkat PAC se-Situbondo. Output pelatihan ini adalah dibentuknya Tim Konselor yang akan mendampingi korban-korban kasus kekerasan pada perempuan dan anak, khususnya yang ada di Situbondo.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari terbentuknya Pondok Konseling (POLING) tahun lalu dan banyaknya pengaduan kekerasan pada LKP3A Fatayat NU Situbondo selama setahun belakangan ini. Workshop Darurat Konselor sebagai langkah awal untuk memaksimalkan gerak kader Fatayat NU Situbondo hingga Pengurus Ranting (PR) atau tingkat desa, khususnya dibidang advokasi masyarakat.
Pada kesempatan ini, Laily Abidah, Ketua LKP3A Bondowoso sekaligus Psikolog banyak memberikan pengetahuan bagi peserta. Salah satunya menanamkan kepercayaan diri para calon konselor yang hampir semuanya bukan lulusan psikologi. “Menjadi konselor modal utamanya adalah mau belajar dan mau mendampingi korban” ujarnya saat menjadi narasumber pada Workshop Darurat Konselor(4/8/2024).

Laily Abidah juga menyebutkan jika butuh jam terbang untuk menjadi konselor yang baik, sehingga butuh banyak pelatihan dan praktek untuk kedepannya. “Workshop ini baru langkah awal nggeh, selanjutnya kita akan ke langkah-langkah yang lebih spesifik lagi hingga praktek bagaimana saat mendampingi korban. Kuncinya juga harus sabar” imbuhnya pada 27 peserta workshop.

Selain itu, Ning Laily, panggilan kesehariannya, mengatakan jika korban kekerasan juga dapat dipengaruhi karena pola asuh. Hal ini selaras dengan sosial ekonomi masyarakat Situbondo begitupun di daerah lain yang salah satu yang dicontohkan adalah orang tua menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Seorang anak yang jauh dari orang tuanya akan mendapatkan pola asuh berbeda ketika ia diasuh langsung oleh kedua orang tua kandungnya. Salah satu yang terlihat jelas ada pada kualitas kebersamaan atau Quality Time, berpengaruh pada komunikasi antara orang tua dan anak. Kurangnya komunikasi akibat jauhnya jarak dan perbedaan waktu senggang, akan membuat anak kurang kasih sayang yang akhirnya akan mencari perhatian pada hal lain.

Sering kali kita temui anak dengan kurang perhatian lebih banyak meghabiskan waktunya bermain dengan teman sebaya dan melakukan hobinya. Tidak jarang hobinya berupa memodifikasi kendaraan, menghabiskan waktu diluar rumah hingga malam atau bahkan menjalin hubungan pacaran dengan lawan jenis. Hal ini jika tanpa pengawasan orang tua akan menjadi salah satu potensi anak menjadi korban kekerasan.

Contoh lainnya adalah anak dengan pola asuh yang tidak tepat seperti melihat orang tua berengkar bahkan melakukan kekerasan, akan menjadikan anak untuk melakukan hal serupa dikemudian hari. Dengan begitu pentingnya pola asuh yang tepat menjadi salah satu faktor untuk mencegah anak-anak menjadi korban kekerasan.

Merespon hal tersebut pembentukan Tim Konselor ini sangat tepat, karena tidak hanya mendampingi korban namun juga memberikan edukasi pada masyarakat untuk mencegah dan mengurangi angka kekerasan pada perempuan dan anak.

Kuntisti’anah selaku Koordinator Bidang Advokasi, Hukum & Politik berharap setelah mengikuti pelatihan-pelatihan yang sudah disiapkan, nantinya kader Fatayat lebih menyentuh permasalahan yang ada di masyarakat khususnya kasus yang menyinggung perempuan dan anak. “Semoga setelah mengikuti tahapan-tahapan pelatihan konselor, bisa menjadi tim konser yg capable untuk menjadi pelopor kebaikan dan menjadi konselor yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya korban kekerasan yang ada di Situbondo”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Ketua DPD KNPI foto bersama Bupati Malang

Tanggapi Aduan Warga, Tokoh Pemuda Kabupaten Warning PJ Walikota Malang

Next Post
Pengurus DPC PKB Kota Malang ketika mendatangi Polres Malang untuk melaporkan Lukman Edy terkait dugaan pencemaran nama baik. (Foto : Muliadi/Wartacakrawala.com)

DPC PKB Kota Malang Resmi Adukan Lukman Edy ke Polisi Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Related Posts